TEMPO.CO, Jakarta – Penggagas Gerakan Ganti Presiden, Mardani Ali Sera, mengaku tak tahu-menahu soal tujuan rinci imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menggaungkan tagar 2019 Ganti Presiden di Makkah. Ia menduga, niat Rizieq itu dilandasi keinginannya membetot dukungan dari warga Indonesia di Tanah Suci untuk tak memenangkan Joko Widodo alias Jokowi dalam kontestasi pilpres.
Simak: Dukung Jokowi, Relawan Eks 212 Minta Rizieq Shihab Dipulangkan
“Yang paham tujuan pastinya ya HRS (Rizieq) sendiri,” ujar Mardani melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 2 Januari 2018. Mardani menyebut, Rizieq berkukuh tak mau Jokowi kembali bertengger di kursi presiden pada periode 2019 hingga 2014.
Sikap Rizieq mendeklarasikan dukungan di negeri seberang itu lantas diklaim sebagai bonus awal tahun. Musababnya, kabar deklarasi Rizieq bagi pengikutnya dipandang sebagai suntikan semangat tambahan.
“Bonus yang menambah semangat untuk mewujudkan #2019GantiPresiden pada 17 April 2019 nanti,” ucap Mardani. Adapun video yang menampilkan seruan Rizieq menggerakkan tagar 2019GantiPresiden belakangan viral di media sosial.
Video itu mula-mula diunggah oleh akun Twitter resmi relawan nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno yang dipimpin oleh Eggi Sudjana. Video ini tayang pada 1 Januari 2019 pukul 12.14 WIB. Dalam rekaman gambar tersebut, Rizieq mengaku sedang bersama warga Indonesia yang tinggal di Makah, ia dikeliling orang dewasa dan anak-anak.
Baca: Ma'ruf Amin Sayangkan Pidato Politik Rizieq Shihab di Reuni 212
Di tengah kerumunan itu, poster bertuliskan “2019 Ganti Presiden” terpampang. Dalam video itu, terdengar pula seruan audiens Rizieq Shihab meneriakkan kalimat “ganti presiden”.
Mardani mengatakan dukungan warga Indonesia di Makah ini cukup berdampak bagi kemenangan oposisi Jokowi, yakni Prabowo. Sementara itu, seputar tokoh-tokoh yang terlibat dalam seruan gerakan Ganti Presiden 2019 di Makah, Mardani mengaku belum memperoleh informasi pasti. “Siapa yang terlibat, saya belum dapat informasi detail,” ucapnya.