TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mempersilakan para pihak yang menyebut seribu titik kampanyenya sebagai hoaks untuk mengecek ke Komisi Pemilihan Umum. Sandiaga mengatakan semua kegiatannya sudah dicatat oleh petugas KPU di setiap daerah yang dia datangi.
Baca: Kubu Jokowi Tuding Seribu Titik Kunjungan Sandiaga Hoax
"Semua titik-titik itu diverifikasi oleh KPU daerah dan nanti akan siap diaudit," kata Sandiaga di gedung DPP Partai Keadilan Sejahtera, Jakarta Selatan, Ahad, 13 Januari 2019.
Sandiaga sebelumnya mengklaim telah mengunjungi seribu titik selama kampanye pemilihan presiden 2019. Seribu titik kunjungan ini kemudian disebut hoaks oleh juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Inas Nasrullah Zubir.
Inas mengatakan setidaknya membutuhkan waktu sepuluh bulan untuk mendatangi seribu titik kampanye. Jika ditarik mundur, kata dia, sepuluh bulan lalu ialah bulan April. Sedangkan Sandiaga baru dipilih sebagai cawapres pada Agustus lalu dan resmi ditetapkan oleh KPU pada September 2018.
"Seribu titik kampanye yang dirayakan oleh Sandiaga adalah seribu titik hoaks," kata Inas melalui keterangan tertulis pada hari ini, Ahad, 13 Januari 2019.
Baca: Cerita Sandiaga Soal Amin Rois, Kader Miitan PKS di Gerobogan
Sandiaga mengatakan dia menyampaikan apa adanya ihwal seribu titik kampanye ini. Dia juga meminta agar keluhan rakyat yang didengarnya selama ini tak dinafikan apalagi dianggap sebagai hoaks.
Menurut dia, rakyat memang mengeluhkan sulitnya lapangan pekerjaan dan harga-harga barang yang tak stabil. Dia berujar, masyarakat berbondong-bondong datang ke setiap kampanyenya. Sandiaga menilai masyarakat pun menyampaikan keluhan dengan tulus dan ikhlas. "Jangan kita hantam mereka yang menyampaikan sesuatu dengan ketulusan dan keihlasannya dengan melabelisasi itu adalah hoaks," kata Sandiaga.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA