TEMPO.CO, Bandung -Bupati Majalengka Karna Sobahi meminta asrama haji untuk penerbangan haji dari bandara Kertajati dibangun di wilayahnya. “Saya harapkan di Majalengka, untuk efisien,” kata dia di Bandung, Rabu, 16 Januari 2019.
BACA: Bandara Kertajati Disiapkan Layani Penerbangan Haji
Karna mengatakan, membangun asrama haji di luar wilayah Majalengka dikhawatirkan tidak efektif. “Prinsipnya efisiensi. Ketika asrama haji dijauhkan dari Kertajati, itu akan menambah biaya tambahan,” kata dia.
Menurut Karna, ada sejumlah opsi yang muncul. Pertama di areal Aerocity bandara Kertajati. “Aerocity akan membangun hotel haji, pada saat musim haji akan disewakan ke Kementerian Agama. Pada saat hari biasa akan dijadikan hotel layanan umum,” kata dia.
Tawaran juga datang dari investor swsta. “Muncul lagi dari pihak swasta, dari Metland. Dia sudah menyiapkan tanah untuk membangun asrama haji dekat Masjid Jabar di sana,” kata Karna.
BACA: 3 Cara Ridwan Kamil Promosikan Bandara Kertajati
Karna mengaku, pemerintah Majalengka juga menawarkan menghibahkan lahannya seluas 10 hektare pada Kementerian Agama untuk dibangun asrama haji. “Lahan pemda sudah siap. Lokasinya dekat, cuma 600 meter dari bandara. Tinggal pakai,” kata dia.
Soal lahan pemda ini, Karna mengaku, sudah disampaikan langsung saat menemui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama untuk membicarakan soal asrama haji ini. Tapi ia tidak merinci waktunya. “Kami sudah menghadap Dirjen,” kata dia.
Karna mengatakan, pemerintah kabupaten Majalengka membebaskan Kementerian Agama memilih lokasi asrama haji tersebut asal masih relatif dekat dengan bandara. “Oleh karena itu saya minta pada Dirjen urusan haji (Kementerian Agama) agar lebih realistis dalam menempatkan asrama haji,” kata dia.
Karna mengaku, khawatir penerbangan haji dari bandara Kertajati batal dimulai tahun ini karena urusan asrama haji. “Kan bulan Juli-Agustus (musim haji). Tahun ini agak pesimistis pelaksanaan ibadah haji dari sana. Karena daya dukungnya, fasilitasnya,” kata dia.
Kendati demikian, dia berharap agar rencana memulai penerbangan haji dari bandara Kertajati bisa dimulai tahun ini dengan rampungya perpanjangan landasan pacu bandara pada Maret 2019 ini. Untuk tahun ini, dia tidak keberatan jika lokasi asrama haji sementara ditempatkan di Cirebon, kota terdekat dari Majalengka. “Paling dari Cirebon. Dari san akan 30-45 menit (menuju Kertajati),” kata Karna.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, akan disiapkan asrama haji sementara untuk memfasilitasi penerbangan haji perdana dari Bandara Kertajati, Majalengka, tahun ini. “Pokoknya mah dikomitmenkan, haji terbang dari Kertajati tahun ini,” kata dia di Gedung Negar Pakuan, Bandung, Kamis, 10 Januari 2019.
Ridwan Kamil mengtakan, embarkasi sementara akan dijajaki di dua lokasi. Lokasi pertama berada di lahan kawasan bandara Kertajati. “Angkasa Pura II akan bikin asrama sementara di lahan bandara,” kata dia.