TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno gencar 'menggempur' benteng pertahanan pendukung Joko Widodo di Pulau Jawa. Mengklaim sudah unggul di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, kini perhatian seakan diarahkan sepenuhnya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca: Kubu Prabowo Andalkan Bibit Waluyo - Rustriningsih di Jawa Tengah
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, mengatakan dua jagoannya membagi tugas bergantian mendatangi dua provinsi tersebut. Targetnya ialah mengungguli Jokowi-Ma'ruf Amin. "Jateng-Jatim on proccess," kata Andre kepada Tempo, Jumat, 15 Februari 2019.
Menurut Andre, Prabowo dan pasangannya Hatta Rajasa kalah tipis di Jawa Timur pada pemilihan presiden 2014. Dia optimistis Prabowo-Sandiaga nantinya bisa unggul di Jawa Timur.
Prabowo-Hatta kalah sekitar tujuh persen dari Jokowi-Jusuf Kalla dalam pilpres 2014. Ketika itu, Prabowo-Hatta mendapatkan 46,83 persen suara, sedangkan Jokowi-JK 53,17 persen.
Adapun di Jawa Tengah, Prabowo-Hatta kalau telak dengan perolehan suara 32,9 persen, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 65,8 persen suara. Namun, Andre mengklaim hasil survei internal BPN pada Desember lalu mencatat elektabilitas di Jawa Tengah sudah lebih dari 40 persen.
Angka ini lebih tinggi dari perolehan suara Sudirman Said-Ida Fauziyah, pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang diusung Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa pada pemilihan gubernur 2018. Dalam pelbagai kesempatan, perolehan suara 41,22 persen Sudirman-Ida itu diklaim menjadi basis massa yang akan memilih Prabowo-Sandiaga di pilpre 2019. "Kami sudah lewat dari angka kemenangan Pak Sudirman Said," kata Andre.
Baca: Prabowo Pamerkan Tim Pakar di Pilpres 2019, Ini Daftarnya
Andre mengatakan, BPN menargetkan kemenangan di provinsi dengan 27 juta pemilih tersebut. Kalaupun kalah, kata dia, BPN menargetkan selisihnya tak lebih dari lima persen. "Kami realistis, kalau kalah jangan lewat lima persen, tapi insya Allah menang," ujar politikus Partai Gerindra ini.