TEMPO.CO, Serang - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyindir sejumlah pihak yang berhubungan dengan proses pemilihan presiden dan wakil presiden saat menyampaikan orasi di depan ribuan massa di Cipocok Jaya, Serang, Banten, Sabtu, 16 Maret 2019. Ketua Partai Gerindra itu secara terang-terangan menyindir bupati, gubernur, para jenderal, hingga lembaga survei, yang tidak mendukungnya.
Baca juga: Prabowo Sebut 13 dari 15 Politikus adalah Tukang Bohong
"Biar semua pejabat, bupati, gubernur enggak ada yang mendukung, tapi rakyat mendukung saya," kata Prabowo di depan pendukungnya. Dengan nada tinggi, Prabowo berucap, "Hei para pejabat kau duduk di situ bukan karena kau hebat. Kau duduk di situ karena rakyat Indonesia. Kalau kau tidak membela kepentingan rakyat, rakyat akan turunkan kau."
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengajak para pendukungnya agar jangan mau ditakut-takuti, diintimidasi. "Mau bupati kek, mau gubernur kek," katanya.
Dalam pidato kebangsaan tanpa teks itu, Prabowo juga menyindir salah satu menteri tanpa menyebut nama. "Ada menteri mau nakuti anak buahnya. Karena emak-emak yang tidak mendukung sono, kamu yang gaji siapa? Eh itu menteri tadinya gue kenal juga. Setelah itu gue anggap menteri yang goblok," kata Prabowo. " Eh menteri kau dibayar rakyat, jangan enaknya doang."
Baca juga: Soal Lahan HGU, Prabowo: Bukan 220 Ribu, Tapi 400 Ribu Hektare
Pada kesempatan itu Prabowo juga menyinggung banyak jenderal yang melakukan deklarasi dukungan ke calon lain. "Saya ini Letnan Jenderal Kopassus, gini-gini mantan panglima loh. Gini-gini ikut perang benaran loh. Jangan jenderal banyak bintang tapi gak pernah perang."
Prabowo juga menyampaikan dirinya terharu dan bangga melihat ribuan pendukungnya yang hadir di acara Prabowo menyapa Banten di Kompleks Depag, Cipocok Jaya, Kota Serang itu. "Saya seperti mendapat energi baru, keberanian baru, Banten luar biasa," kata Prabowo yang disambut teriakan pendukungnya.
Baca: Pidato Kebangsaan di Serang, Prabowo: Kalau Begini Banten Oke
Prabowo yakin dirinya bisa menang dalam pilpres pada 17 April mendatang. "Lihat saja nanti 17 April, banyak lembaga survei yang bangkrut karena selama ini membohongi rakyat," ucapnya.