TEMPO.CO, Bogor - Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR), Lutfi Hakim, tak memungkiri ada anggotanya yang mendukung Prabowo di pilpres 2019. Dia mengaku berupaya membatasi agar anggota yang memilih pasangan Prabowo-Sandiaga tidak lebih dari sepuluh persen.
Baca: Bertemu di Istana Bogor, Jokowi Minta FBR Kawal TPS
"Saya kira dalam apapun tidak mungkin 100 persen, pasti ada margin error. Kami coba batasi margin error maksimal sepuluh persen dari jumlah anggota," kata Lutfi usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 18 Maret 2019.
Lutfi menjelaskan FBR memiliki anggota sekitar 100 ribu orang yang tersebar di seluruh DKI Jakarta dan daerah sekitarnya. Organisasi kemasyarakatan ini sebelumnya telah menyatakan dukungannya untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di pilpres 2019.
Menurut Lutfi, hingga kini pihaknya masih terus berkampanye mengajak masyarakat Betawi lain yang mendukung Prabowo untuk beralih ke Jokowi. "Kami kebetulan punya prinsip imamah (taat pemimpin). Jadi seluruh keluarga besar FBR akan kami kerahkan untuk bisa memenangkan Jokowi," ucapnya.
Keputusan FBR yang mendukung Jokowi ini berbeda dibandingkan pemilihan presiden 2014. Saat itu FBR justru mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa ketimbang duet Jokowi-Jusuf Kalla. Ia menuturkan kali ini pihaknya mendukung Jokowi karena menganggapnya memiliki rekam jejak yang baik terkait perhatian kepada masyarakat dan budaya Betawi.
Salah satu cara FBR membantu Jokowi di pemilihan presiden 2019, kata Lutfi, dengan mengklarifikasi kabar-kabar hoaks yang menyerang mantan gubernur DKI Jakarta itu. Hal ini sejalan dengan permintaan Jokowi saat menghadiri acara deklarasi dukungan pada 10 Maret lalu.
Baca: Kubu Jokowi Akui Elektabilitas Prabowo Unggul di Sejumlah Daerah
"Setidaknya teman-teman yang setiap berinteraksi dengan masyarakat, paling utama keluarganya, lalu di gardu-gardu, dan kepengurusan RW, saat tahlilan dan kendurian, mereka bisa berdialog dengan masyarakat secara langsung untuk antisipasi berita palsu," ucapnya.