TEMPO.CO, Jakarta - CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan sudah melakukan tes terbang sebelum melakukan penerbangan khusus untuk mendapatkan sertifikasi baru. Boeing Co mengklaim bahwa proses sertifikasi pembaruan perangkat lunak terkait model 737 MAX berjalan dengan baik.
BACA: Rekaman Bocor, KNKT Diminta Analisa Jatuhnya Lion Air JT 610
Muilenburg mengungkapkan pihaknya telah menyelesaikan tes penerbangan teknis resmi dengan perangkat lunak yang telah diperbarui pada Selasa, 16 April 2019, di mana para staf teknis dan mesin ikut di dalamnya. "Itu adalah tes terakhir sebelum tes untuk mendapatkan sertifikasi penerbangan," terang Muilenburg, seperti dilansir Reuters, Kamis (18/4).
Secara keseluruhan, Boeing telah melakukan 120 tes terbang dengan perangkat lunak (software) terbaru untuk model pesawat ini, dengan total waktu terbang 230 jam. Muilenburg mengaku sudah melihat langsung beroperasinya perangkat lunak yang baru dalam berbagai kondisi penerbangan dan menegaskan Boeing berkomitmen membuat model 737 MAX menjadi salah satu pesawat yang paling aman untuk mengudara.
Dari 50 pelanggan dan operator seri MAX, lebih dari 85 persen disebut sudah merasakan perangkat lunak yang baru melalui simulator.
Pembaruan perangkat lunak dan sertifikasi ulang ini dilakukan menyusul dua kecelakaan fatal yang melibatkan unit 737 MAX, yakni jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang, Indonesia pada Oktober 2018 dan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines di dekat Addis Ababa, Ethiopia pada awal Maret 2019. Dalam kedua peristiwa itu, seluruh penumpang dan kru pesawat meninggal dunia.
BACA: Pembaruan Software Boeing 737 MAX Molor dari Target
Setelah peristiwa di Ethiopia, negara-negara di seluruh dunia mengandangkan jenis pesawat tersebut.
BISNIS