TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Florida, Amerika Serikat, jatuh cinta pada boneka troll yang dibelinya melalui toko online. Pria bernama Joey Morris, 29, itu mengungkapkan bahwa sejak dua tahun lalu ia berkencan dengan Robo Troll dan berencana menikahinya. Menurut dia, ia tertarik pada boneka itu karena senyum puas dan rambut merahnya.
Baca: Ada Kursi Roda, Mattel Produksi Barbie Dengan Disabilitas
Joey mengaku seorang objectum, yaitu seseorang yang tertarik pada objek. Ia menyadari kondisinya ketika usianya 10 tahun. Kesadarannya berawal saat ia ingin berteman dengan lampu di sekolah. Ia kerap menghabiskan hari-hari sekolahnya bersama lampu itu. Ia sangat sedih begitu lampu itu diambil oleh guru.
"Selama beberapa tahun berikutnya saya jatuh cinta pada animatronik bernama 'Donna the Dead' dan Optimus Prime Transformers ketika dia dalam bentuk truk,” kata dia seperti dikutip Mirror, 17 April 2019.
Tapi, perasaannya pada benda-benda itu tidak pernah lama dan sedalam perasaannya pada Robo Ttroll.
"Saya memesannya dari eBay seharga $ 20 (sekitar Rp 280 ribu) dan menerimanya pada Desember 2017. Saat itulah hubungan kami dimulai."
Joey mengatakan saat ini ia sedang menyusun masa depan dengan Robo Troll. “Saya akan membawanya ke Orlando, Florida, dan suatu hari nanti sebuah pernikahan,” kata dia.
Ia mengaku tak semua orang menerima kondisinya. Ia pernah diberi tahu bahwa ia mungkin mengalami gangguan mental. "Saya mencoba mengabaikan orang-orang ini dan menjauhkan diri dari mereka, karena saya senang dengan hubungan saya dengan Robo Troll. Aku merasa lebih mudah untuk membentuk ikatan romantis dengan benda daripada orang, jadi saya senang dengan seksualitas ini."
Meskipun jarang terjadi, kondisi yang dialami Joey Morris benar-benar ada. Dalam dunia psikologi ada kondisi yang disebut dengan objectum sexuality atau seksualitas objek. Menurut Mark Griffiths, pakar kelainan perilaku dan Director of the International Gaming Research Unit in the Psychology Department at Nottingham Trent University, Inggris, seksualitas objek mengacu pada orang yang memiliki keterikatan emosional yang mendalam dengan objek tertentu.
“Individu seperti itu jarang berhubungan seks dengan manusia dan mereka memiliki emosional yang kuat pada objek atau struktur,” kata dia.
Objek yang dicintainya dipandang sebagai pasangan yang setara dalam hubungan dan tidak digunakan untuk meningkatkan atau memfasilitasi perilaku seksual. “Beberapa objekofil bahkan percaya bahwa perasaan mereka dibalas oleh objek yang dicintainya itu,” kata Griffiths.
Baca: Perempuan Ini Menikah dengan Boneka Zombie
MIRROR | PSYCHOLOGY TODAY