INFO NASIONAL -- Setelah melalui proses delapan bulan, pada 17 April 2019, akhirnya rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPR daerah, provinsi, dan kabupaten/kota, serta anggota DPD.
Menanggapi proses pemilu, khususnya presiden, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengucapkan syukur bangsa ini telah melaksanakan hajat pesta demokrasi lima tahunan. “Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah menggunakan hak pilihnya dengan baik,” ujarnya kepada para wartawan di Gedung Nusantara III, Kompleks MPR/DPR/DPD, Jakarta, 18 April 2019.
Pria asal Lampung itu bersyukur, selepas pemilu, kondisi di masyarakat tetap aman dan kondusif. Ia mengajak semua rakyat, pimpinan partai politik, peserta pemilu, serta penyelenggara pemilu untuk bersama-sama menjaga kondisi yang demikian. “Kondisi aman dan kondusif harus terus dipelihara,” katanya.
Zulkifli juga mengharapkan agar rasa persatuan dan kebersamaan terus dibangun juga dipelihara. Menurut dia, pemilu akan sukses apabila seluruh bangsa mampu kembali merajut Merah Putih. “Siapa pun yang menang dalam pemilu harus bisa menyatukan Indonesia,” ucapnya.
Zulkifli juga mengajak semua pihak untuk bersabar dalam demokrasi. Menurut dia, bangsa ini mempunyai sistem penghitungan suara yang ditentukan dan diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Perlu bersabar menunggu keputusan KPU. “Kita tunggu real count-nya”, tambahnya.
Ia berharap KPU segera mempercepat penghitungan suara agar kepastian segera didapat. Menyarankan agar hasil perhitungan KPU ditampilkan di website yang dimiliki sehingga transparan, fair, jujur, adil, dan terbuka sehingga masyarakat menjadi percaya. “Saya imbau agar KPU segera melaksanakan tugas,” tuturnya.
Bila ada kecurangan, ia meminta Bawaslu dan aparat yang lain segera merespons agar tidak terjadi kesalahpahaman. “Bawaslu dan aparat terkait harap segera merespons bila ada hal yang demikian,” ucapnya.
Bagi Zulkifli, siapa pun pemenangnya, berapa pun jumlah suaranya, ia harus bisa menjadi pemimpin bangsa, pemimpin seluruh rakyat Indonesia. “Sukses pemilu bukan siapa yang terpilih, tapi apakah kita mampu merajut kembali Merah Putih, mempersatukan perbedaan,” ujarnya. (*)