INFO NASIONAL -- Bunda Literasi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil akan meluncurkan dua judul buku karyanya. Masing-masing berjudul "Mia dan Ikan Goreng" serta "Catatan Kecil Tentang Kita" pada acara Festival Literasi 2019 di Lapangan Parkir Gedung Sate, Sabtu 20 April 2019.
Festival Literasi 2019 yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DISPUSIPDA) Provinsi Jawa Barat adalah untuk meningkatkan kegemaran masyarakat untuk membaca dan memahami suatu makna dari bacaan tersebut.
“Banyak orang yang sudah melek aksara, namun masih sedikit yang mengerti makna membaca yang sesungguhnya. Membaca tidak sekedar mengeja kata-kata. Membaca adalah memahami makna yang tersurat yang ada di kata-kata. Kini dengan era digital kita bisa lebih mudah mencari bahan bacaan yang bermanfaat melalui smartphone,” kata dia di Bandung, Jumat 19 April 2019.
Menurut dia, festival yang dimulai pukul 08.00-15.00 WIB, selain menampilkan buku-buku dari berbagai penerbit dan Pameran Produk Literasi dari 27 Kota/Kabupaten se-Jawa Barat, agenda Festival Literasi 2019 juga akan mencatatkan beberapa peristiwa penting, diantaranya yaitu Penandatanganan deklarasi literasi antara Gubernur Jawa Barat, Kepala Perpusnas RI, Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Dan Direktur bank bjb.
"Pagi harinya akan digelar Rapat Koordinasi dan Workshop Bunda Literasi Kota/Kabupaten se-Jawa Barat," kata Atalia, yang juga akrab disapa dengan Bu Cinta ini.
Rangkaian kegiatan lainnya yakni, pameran permainan Literasi, lomba puisi Piala Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, dan flash mob “ayo membaca”. Pada acara ini pengunjung akan dihibur oleh penampilan Tulus, Ferry Curtis, Pendongeng Kak Andi Yudha, Star Syndrome Band, Angklung FORKOPIMDA, serta unjuk kabisa dari sekolah-sekolah di wilayah Bandung Raya.
Atalia mengatakan, membaca memusnahkan kebodohan. Sosok Kartini yang diperingati setiap tahun pada tanggal 21 April ini, juga sebagai “sang pencerah” yang mampu menunjukkan cahaya terang melalui pendidikan dan pengetahuan, melalui membaca.
Festival Literasi 2019 yang bertema “Habis Gelap Terbitlah Terang” ini digelar dalam rangka Hari Buku Sedunia, 23 April dan juga Hari Kartini, 21 April. “Festival ini sebagai hari perayaan tahunan untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan juga hak cipta,” kata dia.
Rendahnya minat baca menjadi salah satu alasan mengapa Festival Literasi 2019 ini digelar. Data menyebutkan, pada 2014 Indonesia menempati urutan 60 dari 61 dalam hal literasi dan membaca. Meski demikian, hasil survei World Culture Index Score 2018, kegemaran membaca masyarakat Indonesia meningkat signifikan. Indonesia menempati urutan ke-17 dari 30 negara.
Orang Indonesia rata-rata menghabisakan waktu membaca 6 jam per minggu, mengalahkan Argentina, Turki, Spanyol, Kanada, Jerman, Amerika Serikat, italia, Mexico, Inggris, Brazil, Taiwan, Jepang dengan masing-masing 3 jam per minggu. (*)