TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Amerika Serikat menahan Christopher Ahn atas tuduhan telah melakukan penyusupan dan penggeledahan di kantor Kedutaan Besar Korea Utara di Spanyol. Penahanan telah dilakukan pada Kamis kemarin dan dihadirkan ke persidangan di pengadilan federal di Los Angeles pada Jumat, 19 April 2019, waktu setempat.
Dikutip dari reuters.com, Sabtu, 4 April 2019, Ahn adalah mantan pasukan marinir Amerika Serikat. Dia diduga menjadi satu dari sekitar 10 orang yang menerobos masuk kantor Kedutaan Besar Korea Utara di ibu kota Madrid pada Februari 2019 lalu. Dalam aksi tersebut, dicuri sejumlah barang elektronik.
Baca: 10 Terduga Penyusup Kedutaan Korea Utara di Spanyol Diburu
Terkait dengan penahanan ini, otoritas Amerika Serikat pada Kamis, 19 April 2019 menggeledah apartemen Ketua Pertahanan Sipil Cheolima Adrian Hong. Cheolima adalah sebuah kelompok yang diduga berupaya menggulingkan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan menggeledah kantor Kedutaan Korea Utara di Madrid. Saat penggeledahan dilakukan, Hong tidak berada di rumahnya.
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menolak berkomentar mengenai hal ini.
Kantor Kedutaan Korea Utara di ibu kota Madrid, Spanyol. Sumber: The Local Spain
Baca: Spanyol Selamatkan 700 Imigran Afrika di Mediterania
Sebelumnya sebuah pengadilan di Spanyol menyebut ada sekitar 10 orang melakukan penyusupan dan menggeledah kantor Kedutaan Besar Korea Utara di Madrid. Mereka menahan dan memukul sejumlah aparat keamanan di sana.
Tim investigasi di Spanyol mengatakan para penyusup itu mengambil sejumlah komputer dari kantor Kedutaan Besar Korea Utara tersebut sebelum melarikan diri ke Amerika Serikat. Sumber di kehakiman Spanyol mengatakan barang-barang yang dicuri itu sudah dikembalikan ke otoritas Spanyol dan diserahkan ke Pyongyang.