TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Wakil Gubernur atau Wagub DKI mencuat lagi seiring hitung cepat (quick count) Pilpres 2019. Hasil quick count lembaga-lembaga survei menempatkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang dari rivalnya, Prabowo-Sandiaga Uno. Sandiaga pun disebut-sebut bakal merebut kembali kursi Wagub DKI yang pernah ditinggalkannya. Lalu, apa kata Gubernur Anies Baswedan?
Anies memasang tampang kebingungan ketika pers menanyakan kemungkinan Sandiaga kembali menjadi Wagub DKI. Setelah terdiam untuk beberapa saat, dengan hati-hati, Anies lantas menjawab.
Baca: Di Apartemen Lavande, Anies Tantang Pengembang
"Ini pertanyaan jebakan, it's a tricky question," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 22 April 2019.
Menurut Anies, penghitungan suara hasil Pilpres 2019 masih dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum sehingga Sandiaga masih memiliki peluang menjadi wakil presiden. "Jadi, kalau saya jawab itu, saya mendahului KPU. Jadi kita tunggu sampai keputusan KPU, baru sesudah itu kita bicara."
Dia pun menyatakan merasa tak memiliki hak untuk menentukan bisa atau tidaknya Sandiaga kembali menjadi pendampingnya di DKI. Anies beralasan itu wilayah partai politik pengusungnya aat Pilkada 2017. Maka menurut dia, Gubernur tidak dalam posisi untuk menyatakan ya atau tidak soal Sandiaga. "Karena memang (saya) tidak punya wewenang dalam urusan ini," ujar Anies.
Baca: Ini Calon Wagub DKI Pengganti Sandiaga Uno Pilihan Ahmad Dhani
Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Hidayat Nur Wahid, telah mengatakan partainya tak keberatan jika Sandiaga kembali menajdi Wagub DKI, meski harus menunggu hasil final Pilpres 2019. Namun, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan masih menunggu hasil penghitungan suara di KPU. "Kita bicara fakta dulu," ujar Suhaimi.
M. JULNIS FIRMANSYAH