INFO NASIONAL-- Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh siap menggelar Sabang Marine Festival (SMF) 2019 yang akan berlangsung pada 26—30 April 2019 di Pulau Weh, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Sebelumnya, kegiatan yang sama juga pernah dilakukan pada 2011 dengan nama Regatta, kini, gelaran tahunan internasional yang sudah diadakan sejak 2015 tersebut terus di dorong untuk mewujudkan Sabang sebagai destinasi bahari dunia.
Sejumlah yacht atau kapal layar dari berbagai negara dipastikan hadir memeriahkan festival tersebut. Hingga saat ini, tercatat 10 yachter sudah tiba di Sabang dan 20 yachter lainnya menuju Sabang dari Langkawi. Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan SMF 2019 menjadi ajang mempertemukan klub yacht, baik dari dalam maupun luar negeri, sekaligus mempromosikan pariwisata Aceh.
Baca Juga:
“Sabang Marine Festival ini mengumpulkan berbagai klub yacht dari Sabang, Phuket, Langkawi, dan berbagai negara. Mereka berasal dari Prancis, Amerika, Australia, Thailand, dan Singapura. Pertemuan yachter ini diisi berbagai acara dan kegiatan,” kata Nova kepada Tempo saat ditemui di kantornya, Senin, 22 April 2019.
Menariknya, SMF 2019 tak hanya menunjukkan panorama alam serta keindahan bahari, tapi juga mengajak peserta mengenal dan berinteraksi langsung dengan ragam budaya lokal. Para turis, yang juga yachter, ini akan menjelajah beberapa desa wisata seperti Desa Jaboi, Aneuk Laot, juga Desa Krueng Raya. Selain itu, mereka akan diajak ke Banda Aceh untuk melihat berbagai situs tsunami.
Di Desa Jaboi, para turis akan melihat langsung cara membuat ikan kayu, membuat kopra dengan mengukur kelapa, hingga mengikuti pertandingan rakyat. Di Desa Aneuk Laot, mereka akan disuguhkan cara membuat kue tradisional dan atraksi budaya, sedangkan di Desa Krueng Raya, akan diperlihatkan proses pembuatan ikan asin serta dijadwalkan makan siang bersama masyarakat. Semuanya dikemas sebagai kolaborasi halal tourism di Banda Aceh dan bahari tourism.
Baca Juga:
“Turis akan turun dari yacht dan bersepeda city tour. Kita akan sambut dengan tarian dan ajak ke destinasi wisata seputar Banda Aceh dan Aceh Besar, wisata kuliner khas Aceh, baru sorenya kembali ke Sabang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin.
Jamaluddin optimistis SMF 2019 akan membawa kesan positif untuk memacu peningkatan kunjungan wisman ke Sabang melalui para yachter dan cruise. Harapannya, agar Sabang terus menjadi wilayah yang disinggahi kapal cruise/yacht selain Phuket dan Langkawi yang letaknya juga berdekatan dengan Sabang.
Sebagai informasi, setelah kegiatan Sail Sabang 2017, sudah ratusan kapal layar mengunjungi Sabang dan terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2018, tercatat 96 yacht berpartisipasi dalam acara serupa dan ditargetkan 2019 mencapai 150 yacht.
SMF 2019 juga menandakan kesiapan Aceh menjual pariwisata, baik bahari maupun budaya. Beberapa agenda yang akan mengisi kegiatan, yaitu seremoni pembukaan, kunjungan ke desa wisata, makan malam, city tour, paramotor show, hingga fun bike–fun walk. Acara ini tentu berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat di bidang jasa pemandu wisata, transportasi, atraksi, wisata kuliner, atraksi wisata, juga paket wisata. (*)