TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Dadang Iriana menyebutkan hingga saat ini sebanyak 62 kios di Pasar Ujung Berung, Kota Bandung telah hangus terbakar.
Baca: Kemacetan Parah di Tol Cikampek, Ini Respon Kemenhub
"Sejauh ini kita lihat ada 62 kios liar (pinggir jalan) yang terbakar," kata Dadang kepada wartawan di sela-sela pemadaman, Ahad malam pekan lalu, 9 Juni 2019.
Dadang menduga api akan menjalar ke sejumlah kios lain, pasalnya para kios banyak yang berbahan kayu yang mudah terbakar. Selain itu, api juga telah menjalar hingga lantai dua. "Kalau yang lantai dua belum kita hitung. Api masih menyala," ucapnya.
Saat ini petugas pemadam masih berupaya untuk melakukan pemadaman hingga membongkar sejumlah kios yang tertutup oleh rolling door. Sementara itu ratusan warga sekitar berkerumun dan menyaksikan salah satu pasar di Bandung Timur tersebut dilalap api. Ada juga para pemilik kios yang berusaha menyelamatkan barang dagangannya yang masih tersisa.
Sebelumnya diinformasikan api diduga berasal dari arus pendek sebuah kios buah-buahan. Lalu api merambat ke kios kembang api yang berada di sebelahnya hingga merambat ke kios lainnya. "Itu diduga karena listrik di tukang buah, kemudian katanya ada kios yang jualan mercon di sekitar tukang buah itu," kata Dadang.
Pihaknya telah mengerahkan 14 unit mobil pemadam dari wilayah Bandung. Sedangkan petugas kebakaran masih berupaya untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke seluruh pasar. "Kemungkinan juga kami tambah lagi unit mobil pemadam, mereka saat ini masih dalam perjalanan, saat ini kita coba terus melakukan pemadaman," ucap Dadang.
Baca: BEI: Tidak Akan Ada Intervensi Pasar
Di samping itu, kata Dadang, para pemilik kios di pasar tersebut berusaha untuk menyelamatkan barang-barang dagangannya. Namun para aparat mengimbau kepada para pemilik kios untuk keluar dari area kebakaran karena dapat membahayakan keselamatan. "Mereka (para pemilik kios) juga tidak boleh masuk, juga mereka itu tidak diketahui apakah dia pemiliknya atau bukan," katanya.
ANTARA