TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Luar Angkasa Tiangong-2 akan jatuh ke Bumi pada hari ini, Jumat, 19 Juli 2019. Berbeda dengan pendahulunya, benda ini diperkirakan jatuh di Lautan Pasifik antara Selandia Baru dan Cile.
Baca juga: Tiangong-1 Nyaris Jatuh di Pekuburan Pesawat Antariksa Point Nemo
Saat memasuki atmosfer bumi, benda seberat 7.200 kilogram ini akan terbakar dan hancur. Sisa-sisa puing dipastikan akan jatuh ke perairan secara terkendali, tidak seperti Tiangong-1.
Sebelumnya, Tiangong-1 berhenti beroperasi pada April 2018 dan jatuh dengan tidak terkendali. Faktor keburuntungan membuat stasiun sebesar bus ini dapat jatuh dengan aman ke perairan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Benda dengan arti istana surgawi buatan Badan Antariksa Nasional Cina (CNSA), merupakan stasiun luar angkasa kecil yang diluncurkan pada September 2016 untuk uji coba beberapa teknologi orbit milik negara.
Tiangong-2 seharusnya hanya digunakan selama dua tahun di ruang angkasa. Tapi karena daya mesin yang kuat, benda ini dapat bertahan lebih dari 1000 hari. CNSA pun akhirnya mempersiapkan misi untuk mengakhiri stasiun ini pada 2018.
Tiangong-3 sudah dipersiapkan untuk meluncur pada 2020 dalam misi stasiun luar angkasa lengkap yang telah direncanakan untuk beberapa tahun mendatang.
NEWSCIENTIST | TECH CRUNCH | CAECILIA EERSTA