TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) Yenti Ganarsih mengimbau masyarakat agar tak perlu khawatir terhadap capim KPK dari jajaran kepolisian.
"Enggak usah khawatir. Komisioner pertama itu bagus karena ada polisi dan jaksa ada di situ," kata Yenti di gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta pada Kamis, 8 Agustus 2019.
Yenti mengatakan, riwayat keterlibatan polisi di KPK jangan hanya yang berkaitan dengan kasus cicak versus buaya, namun harus dilihat dari segi pencapaian dan kesuksesan lainnya.
"Yang namanya gejala kejahatan tidak terprediksi. Kita harus menyiapkan lembaga ini bisa menghadapi serangan koruptor yang menggunakan metode berkembang," katanya.
Yenti mengatakan tugas pokok seorang pimpinan KPK adalah pemberantasan korupsi seperti pencegahan, menjalankan fungsi monitoring, dan supervisi undang-undang. Untuk melaksanakan hal tersebut, Yenti mengatakan pimpinan KPK harus memiliki leadership.
"Pansel harus melihat permasalahan itu seperti apa. Nah itu menjadi langkah antisipasi bagi kami kalau misalnya ada masalah di internal, bagaimana kita fight against corruption itu. Jadi di hal seperti ini nanti akan ditanyakan kepada mereka," ujar Yenti.
Hari ini, 40 calon pimpinan KPK yang lolos tes psikologi mengikuti profile assessment. Tahapan seleksi ini dilakukan secara lebih mendalam seperti simulasi, observasi, dan wawancara individual. Rencananya assessment akan dilakukan hari ini hingga esok hari, pukul 07.30 hingga 17.00.
"Ini memang begini karena kami sedang mencari komisioner KPK yang punya leadership, yang punya ketahanan. Karena nanti dia akan menghadapi banyak sekali tantangan," katanya.
HALIDA BUNGA FISANDRA