Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resto Bersejarah, Kenangan Era Kolonial di Indonesia

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Cafe Batavia salah satu ikon kuliner di Kota Tua Jakarta. Lokasinya bersebelahan dengan Museum Fatahilah. Foto: @stayinnjakarta
Cafe Batavia salah satu ikon kuliner di Kota Tua Jakarta. Lokasinya bersebelahan dengan Museum Fatahilah. Foto: @stayinnjakarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya menjadi pusat perdagangan di era kolonial. Malahan, di kota-kota itu terdapat resto bersejarah untuk bersosialisasi orang-orang Belanda ataupun Eropa. Kuliner di masa itu sama halnya era kini, bukan hanya soal rasa namun juga simbol status. Namun, kini resto bersejarah itu tak hanya dinikmati ekspatriat, namun juga akrab dengan masyarakat urban di kota-kota itu.

TEMPO merangkum resto-resto yang masih eksis hingga saat ini. Baik dari sisi resep masakan maupun gedung yang mereka gunakan sebagai usaha.

Cafe Batavia

Bila berwisata ke Museum Fatahillah, saat menghadap museum itu, sebelah kiri Anda adalah Café Batavia. Menempati gedung tua dua lantai, café ini merupakan simbol persilangan budaya Belanda dan Batavia. Saat memasuki ruang, interiornya masih era kolonial dengan pernak pernik musik jazz. Benar-benar membawa Anda ke Batavia atau bahkan New Orleans.

Restoran ini sudah buka sejak tahun 1993 dan berhasil membuat pengunjung merasakan suasana tempo dulu lewat desain interiornya. Menu andalannya beragam, mulai dari menu Barat, peranakan, dan fussion. Pelanggan umumnya ekspatriat, wisatawan ataupun pekerja-pekerja asing yang ada di Jakarta.

Cafe Batavia, Jalan Pintu Besar Utara No.14

Ragusa Es Italia

Pecinta es krim dari generasi X di Jakarta hafal benar es krim legendaris Ragusa. Generasi milenial mungkin perlu juga mencicipinya. Lokasinya di Gambir dekat Masjid Istiqlal, dan sudah berdiri sejak 1932. Kafe es krim ini didirikan oleh Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa. Lalu diteruskan oleh kawannya dan masih memiliki hubungan kerabat, Buntoro Kurniawan (Yo Boen Kong) dan istrinya Sias Mawarni (Lie Pit Yin). Selain menjaja es krim, Ragusa juga menyediakan makanan oriental dan western. Yang unik, pengolahan es krim masih menggunakan mesin-mesin zaman dulu, yang didatangkan dari Italia.

Ragusa Es Italia, Jalan Veteran I, No. 10, Gambir

Tugu Kuntskring Paleis memiliki interior era kolonial. Perna menjadi kantor pemerintah lalu menjadi resto Prancis. Foto: @c12n24

Tugu Kuntskring Paleis

Bangunannya merupakan gedung tua yang sudah berdiri sejak 1914. Mulanya, gedung ini merupakan gedung galeri seni, lalu difungsikan sebagai kantor imigrasi. Terakhir menjadi resto dengan hidangan Prancis. Lalu dibuka kembali pada 2013 menjadi restoran dan galeri seni. Selain menghidangan kuliner peranakan dan makanan rumahan, benda-benda sejarah menjadi koleksi resto ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu hidangan andalannya berupa Tugu Rijsttafel Betawi yang terdiri dari 20 jenis menu, lengkap dari hidangan pembuka, hidangan utama, sampai dessert. Semua itu disajikan di mangkuk-mangkuk kecil beralaskan cawan. Disajikan dengan cita rasa lezat dengan tampilan yang memikat.

Tugu Kuntskring Paleis, Jalan Teuku Umar No.1, Menteng

Suasana sisi depan restoran es krim Zangrandi di jalan Yos Sudarso, Surabaya (03/4). TEMPO/Fully Syafi

Zangrandi

Gerai es krim ini berdiri sejak tahun 1930. Nama pemilik sekaligus pendirinya bernama Roberto Zangrandi yang berasal dari Italia. Nama Zangrandi itulah yang digunakan sebagai nama kafe khusus es krim itu. Resep-resep es krim Zangrandi sangat disukai oleh orang-orang Belanda yang tinggal di Surabaya. Mereka bahkan kerap menghabiskan sore di kedai itu. Lalu pada tahun 1960 usaha ini dibeli oleh Aditanumulia, yang menambahkan menu es krim durian. Interior dan menu dipertahankan hingga kini, yang membuat Zangrandi sebagai ikon wisata kuliner di Surabaya.

Es Krim Zangrandi, Jalan Yos Sudarso no. 15, Surabaya

Toko Oen

Berdiri sejak 1930 oleh Max Liem, namun usahanya berpindah tangan karena tidak ada yang meneruskan. Toko Oen saat ini tinggal dua, di Malang dan Semarang. Arsitektur khas Belanda ditambah nilai sejarahnya, membuat Toko Oen menjadi bangunan cagar budaya. Toko Oen dulunya menjadi salah satu lokasi berkumpul orang Belanda pada akhir pekan.

Lokasinya di sekitar alun-alun, memang menjadi ruang publik sejak dulu. Di tempat ini, pengunjung bisa merasakan nikmatnya kuliner khas Eropa, China, ataupun Indonesia, seperti steak, salad, dan nasi goreng. Meski saat ini menjajakan berbagai hidangan, namun es krim tetap menjadi ikon. Cita rasanya tetap jadul dan mempertahankan resep sejak awal mula berdiri.

Toko Oen, Jalan Jenderal Basuki Rahmat No.5, Kauman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sudah ada Sejak Era Kolonial Belanda, Begini Sejarah Satpol PP hingga jadi Aparat Pemerintah

6 Januari 2024

Satpol PP Kota Depok amankan Robocop. Instagram
Sudah ada Sejak Era Kolonial Belanda, Begini Sejarah Satpol PP hingga jadi Aparat Pemerintah

Satpol PP merupakan salah satu warisan pemerintah kolonial Belanda


Pengadilan Belanda Memenangkan Malaysia atas Pewaris Sultan Sulu

27 Juni 2023

Tangkapan layar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sedang menjawab pertanyaan, terkait perjanjian perbatasan dengan Indonesia, dalam Sidang Parlemen yang diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (13/6/2023). (ANTARA/Virna P Setyorini)
Pengadilan Belanda Memenangkan Malaysia atas Pewaris Sultan Sulu

Malaysia terlibat perselisihan berkepanjangan dengan ahli waris Filipina dari sultan terakhir Sulu atas kesepakatan tanah era kolonial.


Mengintip Kemeriahan HUT Kota Semarang Ke-476: Festival Durian Hingga Pemecahan Rekor MURI

3 Mei 2023

Wisatawan menikmati suasana sore hari di kawasan wisata Cagar Budaya Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 1 Juli 2021. Pemerintah berencana menerapkan PPKM Darurat pada 3 - 20 Juli mendatang di 48 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 4 dan 74 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 3 di Pulau Jawa dan Bali, dengan sejumlah aturan pengetatan aktivitas masyarakat di tempat publik guna menurunkan penambahan kasus aktif COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Mengintip Kemeriahan HUT Kota Semarang Ke-476: Festival Durian Hingga Pemecahan Rekor MURI

Di HUT yang ke-476, Kota Semarang tengah mengadakan ragam event menarik. Berikut rinciannya.


KUHP Baru: Media Dunia Soroti Larangan Hubungan Seks sebelum Nikah untuk Turis Asing

6 Desember 2022

Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto (kiri) menyerahkan laporan Komisi III terkait RUU KUHP kepada Ketua Sidang Paripurna Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dalam sidang paripurna di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022. Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) telah disahkan menjadi UU. Pengesahan itu dilakukan dalam masa sidang Rapat Paripurna DPR ke-11 yang digelar pada Selasa 6 Desember 2022. Sidang Rapat Paripurna Masa Sidang ke-11 yang salah satunya untuk mengesahkan RKUHP menjadi UU ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
KUHP Baru: Media Dunia Soroti Larangan Hubungan Seks sebelum Nikah untuk Turis Asing

Media internasional menyorot pengesahan Rancangan KUHP menjadi undang-undang terutama menyangkut larangan seks di luar nikah untuk warga asing.


Hari Ini 82 Tahun Lalu, Kisah Bandara Kemayoran Beroperasi

6 Juli 2022

Bandara Kemayoran Jakarta. Wikiwand
Hari Ini 82 Tahun Lalu, Kisah Bandara Kemayoran Beroperasi

Pada 6 Juli 1940, di bawah kuasa pemerintah kolonial Belanda, Bandara Kemayoran di Batavia, beroperasi penuh.


233 Media Massa Lokal Registrasi Liputan Balap MotoGP Mandalika 2022

14 Maret 2022

Proses pemasangan patung Speed bersosok Presiden Joko Widodo naik motor di gerbang utama Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad dinihari, 13 Maret 2022. (Dok.Nuarta)
233 Media Massa Lokal Registrasi Liputan Balap MotoGP Mandalika 2022

Kementerian Kominfo RI akan mengadakan konferensi pers bersama media lokal pada 16 Maret 2022 sekaligus pembagian kartu liputan MotoGP Mandalika.


Cerita Soeprijadi Lancarkan Pemberontakan PETA di Hari Ini 77 Tahun Silam

14 Februari 2022

Soeprijadi. Wikipedia
Cerita Soeprijadi Lancarkan Pemberontakan PETA di Hari Ini 77 Tahun Silam

Hari ini 14 Februari juga diperingati sebagai hari pemberontakan PETA di Blitar melawan tentara era kolonial Jepang pada 77 tahun silam..


31 Januari 1926, Kisah Berdirinya Nahdlatul Ulama dan Perjuangan Era Kolonial

31 Januari 2022

Logo Nahdlatul Ulama. nu.or.id
31 Januari 1926, Kisah Berdirinya Nahdlatul Ulama dan Perjuangan Era Kolonial

Sebagai suatu organisasi Nahdlatul Ulama tak hanya bergerak dalam bidang keagamaan.dan hari ini NU sedang merayakan milad ke-96.


Kasus Penendang Sesajen: Sesajen sebagai Wujud Keharmonisan Manusia-Alam

16 Januari 2022

Pelaku penendang sesajen Gunung Semeru (bertopi) yang juga eks mahasiswa UIN Yogya saat diinterogasi di Yogya Kamis petang, 13 Januari 2022. (Dok. Polda DIY)
Kasus Penendang Sesajen: Sesajen sebagai Wujud Keharmonisan Manusia-Alam

Pemaknaan sesajen yang hanya dipandang sebagai perbuatan syirik, merupakan buah dari pemikiran kolonial yang kolot.


Bedanya Preman Saat Ini dan Vrijman Era Kolonial Belanda

28 November 2021

Pendataan atas kedatangan para buruh di perkebunan kota Deli, Sumatera Utara, 1920. Tropenmuseum
Bedanya Preman Saat Ini dan Vrijman Era Kolonial Belanda

Kini seiring perkembangan jaman pengertian preman mengalami pergeseran ke arah negatif, berbeda dengan makna preman era kolonial Belanda.