TEMPO.CO, Jakarta - Tantri ‘Kotak’ mengaku terdeteksi toksoplasma di awal kehamilan keduanya. Kondisi ini membuat ia sempat syok, takut, dan sedih. Pasalnya, toksoplasmosis yang disebabkan parasit ini bisa menyebabkan gangguan perkembangan janin.
Dalam unggahannya pada Rabu, 21 Agustus 2019, Tantri terlihat berpose bersama anak pertamanya sambil memegang cetakan hasil pemeriksaan USG. “Ada yang nemenin cek adek, ada cerita sedikit sebenernya kehamilan saya di awal terdeteksi toxoplashma, yang ga tau google ya. Sempet shock, takut dan sedih. Pengen cerita banyak dalam bentuk video aja sih. Setuju ga aku masukin di vlog #SisilainTanarda?” tulis Tantri Kotak.
Toksoplasmosis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh parasit bernama Toksoplasma gondii. Sebenarnya, jika infeksi ini menyerang wanita yang tidak sedang hamil, dampaknya tidaklah terlalu berbahaya. Namun, jika dialami oleh ibu hamil, kondisi ini perlu diwaspadai.
Ibu hamil yang mengalami toksoplasmosis, janinnya bisa terganggu. Infeksi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi lahir dalam keadaan mati, dan cacat lahir. Meski begitu, risiko ini sangat jarang terjadi.
Parasit ini bisa ditemukan di daging mentah, feses kucing, tanah tempat kucing buang air, maupun susu kambing yang belum di sterilkan. Anda tidak dapat tertular toksoplasmosis hanya dengan memelihara atau menyentuh kucing. Penularan hanya dapat terjadi apabila Anda berkontak langsung dengan feses kucing yang terinfeksi toksoplasmosis.
Penyakit ini sulit dideteksi. Anda perlu memersiksakan diri ke dokter untuk mengetahui kemungkinan parasite ini menyerang Adna. Pasalnya, infeksi ini tidak selau menimbulkan gejala yang jelas dan khas.
Orang yang terinfeksi toksoplasma bisa saja tidak merasakan apapun. Saat gejala muncul, ada beberapa kondisi yang mungkin dialami, seperti sakit kepala, nyeri di badan, demam, merasa lebih lelah dari biasanya, dan linglung. Selain itu, koordinasi menjadi kacau, kejang, sulit bernapas, dan pandangan kabur
Infeksi ini dapat berbahaya namun bisa juga tidak menimbulkan gangguan berarti, tergantung dari usia kandungan saat itu. Jika ibu hamil terinfeksi toksoplasma mendekati waktu pembuahan, maka risiko janin juga mengalami infeksi yang serupa hanya kurang dari 5 persen. Tapi jika ibu hamil terinfeksi toksoplasma pada trimester akhir kehamilan, risiko janin tertular infeksi yang serupa meningkat hingga 68 persen.
Namun, dampak infeksi toksoplasmosis pada janin di usia kehamilan awal, jauh lebih berbahaya jika dibandingkan dengan efek yang akan ditimbulkan apabila bayi tertular saat sudah memasuki usia kehamilan trimester akhir.
Pada usia kehamilan awal, toksoplasmosis bisa menyebabkan kelahiran premature, bayi lahir dengan berat badan rendah, penyakit kuning atau jaundice, dan kelainan retina mata. Risiko lainnya adalah retardasi mental, ukuran kepala yang abnormal, kejang, dan kalsifikasi otak
Pada trimester ketiga, toksoplasmosis tidak begitu menimbulkan efek yang berbahaya karena organ-organ tubuh bayi yang penting sebagian besar sudah terbentuk. Tubuhnya pun lebih kuat dalam melawan infeksi yang terjadi.