TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kehadiran Suzuki Hayabusa telah muncul sejak model ini berhenti di produksi di pasar Eropa. Berhentinya produksi Hayabusa setahun lalu karena motor yang sempat mendapat gelar terkencang sejagad ini tak mampu memenuhi regulasi euro 4 yang sangat ketat. Setelah itu, aktivitas R and D Suzuki Jepang terungkap dengan beberapa gambar paten yang bocor di dunia maya.
Pada Januari 2019, Suzuki mengajukan hak paten untuk sistem pembuangan yang lebih ramah lingkungan yang dikaitkan dengan versi mesin yang kemungkinan bisa lolos Euro 5. Disusul gambar paten lain, yaitu berkaitan dengan sensor posisi roda gigi, menambah semakin banyak bukti yang mengarah ke peluncuran motor makin dekat.
Gambar hak paten Suzuki Hayabusa. Sumber: bennetts.co.uk
Paten baru, diterbitkan pada 22 Agustus di Jepang dan awalnya diajukan ke kantor hak cipta pada Februari 2018, menunjukkan sasis deltabox yang sama dengan pengajuan paten Suzuki terakhir. Lebih modern dan tampak lebih ringan dari sasis Hayabusa yang ada. Mesin kemungkinan pengembangan dari mesin empat silinder dengan kapasitas 1.340cc. Sumber di Jepang mengatakan kapasitas akan lebih besar dari model lama, berbagi ujung bawah yang sama tetapi menampilkan silinder dan kepala silider baru.
Gambar hak paten Suzuki Hayabusa. Sumber: bennetts.co.uk
Menariknya, pengajuan paten sebelumnya menunjukkan mesin baru dilengkapi dengan transmisi semi-otomatis yang dikontrol secara elektronik, tetapi dokumen baru mengungkapkan versi yang sedikit berbeda dengan gearbox manual konvensional. Dokumen ini merujuk pada kopling yang dioperasikan dengan tangan dan tuas persneling yang dioperasikan dengan kaki. Paten semi-otomatis bulan Januari memiliki penutup di atas area itu dan sejumlah kit tambahan - elektronik dan hidrolika untuk transmisi - di area di atas gearbox.
Diduga nantinya Suzuki menyiapkan dua varian Hayabusa yaitu gearbox konvensional dan semi-otomatis. Kemungkinan Suzuki Hayabusa baru akan hadir sebagai model 2021.
BENNETTS