TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga keuangan BFI Finance area Bekasi menyalurkan pembiayaan untuk pembelian mobil bekas di wilayahnya mencapai Rp 210 miliar di semester pertama 2019 kepada ribuan kreditur.
Hal ini tak lepas dari tingginya peminat mobil bekas di wilayah tersebut.
"Pasar di mobil bekas masih menjadi andalan, kami akan terus memaksimalkan potensi ini," kata Area Manajer BFI Finance Wilayah Bekasi, Setyo Hari Wibowo di sela Kemilau BFI 2019 di Bekasi Selatan, Sabtu, 14 September 2019.
Menurut dia, sampai dengan akhir tahun pihaknya menargetkan penyaluran pembiayaan hingga Rp 750 miliar. Tentunya, dana yang dikucurkan tersebut bukan hanya untuk pembiayaan mobil bekas, melainkan pembiayaan lain seperti pembelian sepeda motor, dan pinjaman. "Paling tinggi tetap di mobil bekas," kata dia.
Secara nasional, portofolio pembiayaan BFI Finance mencapai Rp 16,4 triliun. Pembiayaan di dominasi oleh kendaraan dan alat berat. Di Bekasi memberi kontribusi Rp 327,9 miliar dengan 10 ribu kontrak. Presentasenya 65,6 persen pembiayaan mobil bekas, 17,6 persen sepeda motor. Sisanya pembiayaan lainnya.
Baca Juga:
Berdasarkan pengamatan Tempo, showroom mobil bekas hampir tersebar di seluruh penjuru Bekasi baik di Kota Bekasi maupun di Kabupaten Bekasi. Beberapa titik dengan jumlah showroom paling banyak seperti di sepanjang Jalan Sultan Agung, Kawasan Harapan Indah, dan terbaru di Summarecon Bekasi.
Potensi bisnis mobil bekas membuat Sinar Mas Land Group kepincut. Perusahaan ini akan membangun pusat otomotif di kawasan Grand Wisata, Bekasi pada akhir tahun ini. "Kami telah menyiapkan lahan seluas satu hektar di Mustikajaya yang masih di dalam Grand Wisata sebagai pusat otomotif," kata Commercial section head Grand Wisata Bekasi, Hans Alvadino Lubis.
Menurut dia, pusat otomotif tersebut mulai dibangun akhir tahun ini, dan bisa beroperasi pada tahun depan.
Hans mengatakan, selain ada showroom mobil bekas, juga banyak gerai aksesoris untuk modifikasi. "Kami optimis pecinta otomatif akan menerima kehadiran ini, karena kami sudah melakukan survei lebih dulu,” ujar dia.