TEMPO.CO, Jakarta - Warga berbondong-bondong menggunakan momen tahlilan untuk berswafoto bersama anak sulung almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie dan
Warga Kedoya, Hairul Wahyu, sebagai contoh, berdiri di kiri Ilham Akbar Habibie. Dia meletakkan tangan kanannya di bahu Ilham. Tangan Hairul terlihat sedikit terangkat seperti tak ingin merangkul Ilham.
Hairul rupanya meminta izin untuk merangkul Ilham. “Silakan, saya tidak geli orangnya," kata Ilham menjawab pertanyaan Hairul di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Senin malam, 16 September 2019.
Hairul lalu mantap merangkul Ilham. Saat ditemui Tempo, Hairul menuturkan, pernah tak diizinkan merangkul seorang pejabat ketika berfoto. Menurut dia, ajudan pejabat itu menepuk tangan Hairul. "Makanya tadi mohon izin dulu biar ada perasaan kedekatan," ucap dia.
Pria 35 tahun itu berujar, sudah mengikuti acara tahlilan untuk mendoakan Habibie sejak hari pertama. Air matanya menetes di hari pertama. Dia adalah salah satu warga yang merasa kehilangan dengan kepergian Habibie.
Hairul menyatakan mengidolakan Habibie sejak masih usia anak - anak. Dia ingin turut mendoakan mendiang setiap pulang kerja di salah satu perusahaan swasta. "Walaupun saya tidak terlalu mengenal beliau begitu dalam, tapi kok ada perasaan kehilangan," ujar dia.
Hari ini adalah tahlilan kelima untuk mendoakan kepergian Presiden ke-3 RI itu. Tahlilan digelar selama 40 hari dan terbuka untuk publik. BJ Habibie meninggal di usia 83 tahun pada Kamis, 12 September 2019. Dia meninggal karena penurunan fungsi tubuh dan gagal jantung.