Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suntik Vitamin C untuk Mencerahkan Kulit, Amankah?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)
ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin C dikenal sebagai penjaga daya tahan tubuh yang mampu mencegah serangan berbagai penyakit. Vitamin ini bisa didapat dari makanan dan juga dalam bentuk suplemen, tetapi salah satu bentuk lainnya adalah suntik vitamin C.

Suntik vitamin C sudah lama menjamur di Indonesia, tetapi bukan karena khasiatnya dalam menjaga kesehatan. Banyak orang percaya bahwa suntik vitamin ini mampu mempercantik penampilan dengan memutihkan dan mencerahkan kulit. Namun, apakah suntik vitamin C sebenarnya bermanfaat dan aman untuk dilakukan?

Vitamin C merupakan antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk otot, pembuluh darah, kolagen, dan tulang rawan, serta berperan dalam proses penyembuhan tubuh. Biasanya vitamin C dikonsumsi melalui makanan ataupun dalam bentuk suplemen.

Pada kasus tertentu, suntik vitamin C dapat dilakukan dengan resep dokter dan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi kekurangan vitamin C.

Suntik vitamin C diberikan saat seseorang tidak mampu mengonsumsi vitamin C secara oral ataupun saat kadar vitamin C dalam tubuh perlu dinaikkan secepatnya. Suntik vitamin C yang dilakukan dengan benar dan di saat yang tepat sebenarnya aman-aman saja untuk dilakukan.

Namun, selalu konsultasikan dengan dokter saat akan menjalani suntik vitamin C, karena suntik vitamin C berpotensi untuk meningkatkan kadar vitamin C dalam tubuh lebih tinggi dan lebih cepat daripada saat dikonsumsi secara oral dalam jumlah yang sama.

Pria maupun wanita hanya boleh memiliki maksimal 2.000 miligram vitamin C dalam tubuh. Karena vitamin C adalah zat yang larut dalam air, maka kelebihan vitamin C tidak akan disimpan dalam tubuh.

Walaupun kadar vitamin C yang berlebih biasanya tidak berakibat kondisi yang serius, pada beberapa keadaan dapat memicu beberapa komplikasi, seperti diare dan masalah pada pencernaan, kerusakan ginjal pada penderita penyakit ginjal, penyerapan zat besi yang berlebih dalam tubuh, dan berisiko menimbulkan batu ginjal.

Meskipun aman untuk dilakukan saat dibutuhkan, tetapi terdapat efek samping berupa mual dan rasa nyeri pada daerah kulit tempat suntik vitamin C dilakukan.

Suntik vitamin C yang dilakukan oleh dokter secara tepat dapat memiliki berbagai manfaat yang dapat menjaga kesehatan, seperti berikut. 

1. Mengatasi kekurangan vitamin C

Kekurangan vitamin C perlu segera diatasi karena dapat memicu scurvy yang ditandai dengan bintik-bintik berwarna pada kulit, kelelahan, gigi yang goyang, gusi yang bengkak dan berdarah, nyeri persendian, dan penyembuhan luka yang lambat.

Scurvy dapat muncul dalam waktu sebulan bila Anda mengonsumsi kurang dari 10 miligram vitamin C per harinya. Pada kondisi demikian, suntik vitamin C dibutuhkan untuk menaikkan kadar vitamin C dalam tubuh.

Meskipun sudah jarang terjadi, tetapi beberapa orang yang berpotensi terkena scurvy adalah orang-orang yang hanya mengonsumsi makanan tertentu, perokok, dan orang yang mengalami masalah dengan penyerapan nutrisi dalam tubuh.

2. Menjaga daya tahan tubuh

Salah satu fungsi suntik vitamin C adalah untuk meningkatkan sistem imun tubuh tanpa perlu mengonsumsi suplemen vitamin C secara oral tiap harinya.

Namun, perlu diketahui bahwa konsumsi tambahan vitamin C dalam bentuk suplemen ataupun suntikan pada orang-orang yang sudah memiliki kadar vitamin C yang mencukupi dalam tubuh masih kontroversial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah studi menemukan bahwa pemberian vitamin C pada pasien yang berada di ICU dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan pasien untuk dirawat di ICU sebesar 8 persen. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

3. Berpotensi membantu penderita kanker

Suntik vitamin C diyakini mampu menjadi racun bagi sel kanker tanpa merusak sel sehat dalam tubuh dan mampu mengurangi efek samping dari obat kanker. Beberapa studi menyatakan bahwa suntik vitamin C mampu mengurangi efek samping dari pengobatan kanker yang diberikan dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Namun, belum ada kepastian apakah benar suntik vitamin C dapat mengatasi kanker dan karenanya berbagai penelitian masih dibutuhkan.

4. Menurunkan berat badan

Manfaat suntik vitamin C dalam menurunkan berat badan  didasarkan pada studi  yang menyatakan bahwa kekurangan vitamin C dapat membuat tubuh tidak dapat membakar lemak secara optimal.

Serupa dengan potensi suntik vitamin C untuk penyembuhan kanker, belum terdapat riset yang secara jelas menyatakan bahwa suntik vitamin C dapat menurunkan berat badan.

5. Bagaimana dengan manfaat suntik vitamin C untuk mencerahkan kulit?

Saat suntik vitamin C digunakan untuk mencerahkan kulit, biasanya vitamin C dicampurkan dengan glutathione. Senyawa tersebutlah yang diyakini dapat memutihkan dan mencerahkan kulit.

Faktanya, belum terdapat bukti kuat  yang menunjukkan bahwa suntik vitamin C dan glutathione mampu membuat kulit terlihat lebih bersinar. Oleh karenanya, selalu konsultasikan ke dokter sebelum menjalani suntik vitamin C untuk kecantikan kulit.

Sebelum menjalani suntik vitamin C, Anda perlu menyadari bahwa suntik vitamin C berpotensi mengurangi efek atau bahkan meningkatkan efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi, obat kontrasepsi atau obat hormon, warfarin, penghambat protease, dan stasin dan niacin

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani suntik vitamin C, karena suntik vitamin C dapat berisiko menimbulkan kelebihan vitamin C dan efek samping lainnya, serta bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.

SEHATQ

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

2 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

2 hari lalu

Ilustrasi kale. Freepik.com
Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

3 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

4 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

11 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

15 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

16 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

18 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel