Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Palapa Ring Beroperasi Penuh, Fintech Makin Subur ?

image-gnews
Presiden Joko Widodo saat peresmian pengoperasian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Senin 14 Oktober 2019. Saat ini sedang dibangun untuk wilayah Indonesia bagian Timur tahap1 untuk jalur Mataram-Kupang, sepanjang 1.800km. TEMPO/Subekti.
Presiden Joko Widodo saat peresmian pengoperasian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Senin 14 Oktober 2019. Saat ini sedang dibangun untuk wilayah Indonesia bagian Timur tahap1 untuk jalur Mataram-Kupang, sepanjang 1.800km. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan telah beroperasi penuhnya palapa ring atau infrastuktur dasar serat optik internet di seluruh kabupaten yang ada di Indonesia jadi modal baik perkembangan dunia digital Tanah Air. Sebab, selama ini penetrasi ekonomi digital hanya berpusat di Jakarta saja.  

“Tugas pemerintah kan menyiapkan infrastruktur, dengan ini perusahaan digital bisa meningkatkan ekspansinya, termasuk inklusi keuangan,” kata Rudiantara, Senin 14 Oktober 2019.

Kemarin, pemerintah secara resmi mengoperasikan proyek Palapa Ring. Hal ini menyusul rampungnya pembangunan proyek Palapa Ring di bagian Indonesia Timur yang menjadi rangkaian paket ketiga yang dibagi berdasarkan tiga wilayah Indonesia. Proyek bernilai lebih dari Rp 7 triliun dibangun sejak 2015 silam.

Rudiantara tak menampik, meski ekonomi digital dikenal sebagai bisnis yang tak kenal jarak ataupun waktu, tetap saja penetrasinya takkan merata jika koneksi internet tak ada. Adapun, permasalahan inklusi keuangan menjadi salah satu topik hangat dibahas saat ini. Berdasarkan survei Bank Dunia prosentase warga negara Indonesia yang memiliki akses keuangan hanya 36 persen dari sekitar 250 juta jiwa pada 2014.

Buruknya, inklusi keuangan dinilai bisa berdampak buruk terhadap minimnya ekspansi industri keuangan yang bisa memberikan produk berguna bagi masyarakat seperti tabungan, asuransi, hingga investasi. Promosi gila-gilaan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dengan infrastruktur terbatas untuk meningkatkan rasio inklusi keuangan menjadi 75 persen di tahun 2019 pun tak tercapai.

Otoritas Jasa Keuangan pun sudah angkat tangan target tersebut takkan tercapai. Wakil Ketua Dewan Komisoner OJK Nurhaida mengatakan Inklusi keuangan tahun ini hanya akan mencapai 65 persen. Namun menurutnya, peningkatan inklusi keuangan Indonesia cukup baik dibandingkan negara-negara lain di Asia Pasifik. “Kami dorong agar fintech bisa berekspansi jika infrastruktur internet sudah bagus,” kata Nurhaida.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini ada 127 entitas fintek yang terdaftar di OJK. Hanya dengan mengandalkan penetrasi yang berpusat di Jakarta dan sekitarnya saja realisasi pendanaan di segmen pinjaman terus bertumbuh. Melansir data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) hingga Agustus 2019 sudah ada pendanaan hingga Rp 32 triliun. Angka tersebut bertumbuh dari realisasi sepanjan tahun lalu sebesar Rp 22,66 triliun. 

Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama indonesia Kuseryansyah mengatakan Palapa Ring akan jadi modal bagus untuk meningkatkan penetrasi. Sebab, kebanyakan pemain Fintech memang mengincar segmen yang tak tersentuh industri perbankan yakni kalangan pengusaha mikro dan kecil. “Fintech kan nyawanya di internet,” kata dia.

Secara angka, potensi inklusi keuangan di Indonesia memang sangat besar. Untuk sektor UKM misalnya, Kepala Eksekutif Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan tahun ini entitasnya sudah sudah menggandeng 6,4 juta mitra UKM di 96 persen dari 500 kota dan kabupaten di Indonesia. “Dengan pembangunan infrastruktur pemerintah, kami targetkan 10 tahun mendatang kami bisa berkontribusi lima persen dari ekonomi Indonesia,” kata William.

Tak ketinggalan dengan Gojek. Melalui anak usahanya Mapan, hingga pertengahan tahun lalu, tak kurang dari dua juta ibu-ibu yang tergabung dalam platform arisan digital. Berbagai transaksi yang dilakukan diplatform tersebut terintegrasi dengan sistem pembayaran Gojek yakni Gopay. “Justru lebih banyak transaksi dari Mapan daripada pengguna organik GoPay loh,” kata Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

24 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi usai acara Launching Bulan Fintech Nasional and the 5th Indonesia Fintech Summit and Expo 2023 di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.


Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

28 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

31 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM


OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

59 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

OJK telah menerbitkan sanksi administratif kepada pinjol yang belum memenuhi aturan tersebut.


Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

30 Januari 2024

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

Bos PT Inclusive Finance Group alias Danacita buka suara usai ramainya kasus bayar uang kuliah pakai pinjol di Institut Teknologi Bandung (ITB).


Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

26 Januari 2024

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

ITB menyadari tidak semua orang dapat meminjam uang ke bank karena harus memiliki agunan.


Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

25 Januari 2024

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

Xendit merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk membantu marketplace menyederhanakan pembayaran dan pinjaman.


Fenomena Tech Winter 2024, Bagaimana Nasib Bisnis Startup Berkelanjutan?

3 Januari 2024

Ilustrasi startup. Shutterstock
Fenomena Tech Winter 2024, Bagaimana Nasib Bisnis Startup Berkelanjutan?

Peneliti Senior CORE Indonesia Etikah Karyani Suwondo menjelaskan jenis startup yang akan bertahan di tengah fenomena tech winter.