TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai manajer tim nasional sepak bola Ukraina, Andriy Shevchenko, mengungkapkan perasaan emosionalnya yang luar biasa setelah meloloskan timnya ke putaran final Euro 2020. Hal itu terjadi setelah Ukraina mengalahkan tamunya, Portugal, 2-1, Selasa, 15 Oktober 2019, pada pertandingan ketujuh mereka dalam Grup B Kualifikasi Euro 2020. Pertandingan itu berlangsung di Stadion Olimpiade Kiev.
Shevchenko, kini berusia 43, kini sukses membawa Ukraina tampil dalam putaran Piala Eropa sebagai pemain dan manajer pelatih. Lebih dari itu, ia segera dikaitkan ke AC Milan, klub legendaris yang sedang terpuruk itu.
Shevchenko sebagaimana Marco Van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Paolo Maldini, dan Franco Baresi adalah pemain legendaris AC Milan sepanjang masa.
Itu sebabnya setelah sukses melolos Ukraina ke Euro 2020, salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki komunitas sepak bola Eropa tersebut segera diisukan bakal menangani AC Milan.
Sebagai pemain ujung tombak, Shevchenko tampil 322 pada dua kali masa berkiprahnya di tim Seri A Liga Italia berjuluk Rossoneri itu. Ia membawa Molan memenangi lima gelar juara utama dan mencetak 175 gol.
Paolo Maldini, mantan rekan bermain Shevchenko yang kini menjabat direktur teknik AC Milan, dikabarkan sedang berusaha untuk membawa rekannya yang akrab dipanggil Sheva untuk kembali ke Rossoneri setelah Euro 2020 berlangsung.
Shevchenko melakukan tugasnya sebagai manajer pelatih Ukraina dengan gemilang. Timnya menang 18 kali dari 31 pertandingan.
Berbicara kepada Sky Italia setelah mengalahkan Portugal, Sheva mengatakan, “Ini adalah perjalanan yang luar biasa. Saya sangat puas dan bahagia dengan suasana yang telah kami bangun.”
“Kami mengalahkan tim hebar seperti Portugal. Ini sangat menguras emosi saya. Di stadion ini, saya menerima banyak tepukan tangan sebagai pemain dan kini sebagai pelatih,” Sheva melanjutkan.
Sheva sebenarnya mengawali debut sebagai manajer tim Ukraina pada 2016 dengan kekalahan 0-2 melawan Kroasia dalam kualifikasi Piala Dunia.
Ia mengatakan tidak akan pernah melupakan pertandingan itu. “Itu adalah awal perjalanan saya sebagai pelatih. Tapi, menjadi pelajaran bagus. Sekarang saya puas sebab tim main bagus dan mencapai poin penting, yaitu mengalahkan tim besar yang punya salah satu pemain terbaik sepanjang masa, Cristiano Ronaldo.”
Setelah memastikan diri lolos ke putaran final, Sheva tak mau berbicara yang muluk-muluk. “Harapan untuk Euro? Hal pertama adalah kami perlu melengkapi kekuatan tim dan terus bekerja.”
Saat ditanya tentang isu ia akan menangani AC Milan, Sheva menjawab, “Rumor Milan? Saya tenang. Saya pergi menonton pertandingan (Atalanta versus Shakhtar Donetsk dalam Liga Champions) di San Siro. Saya berbicara dengan teman-teman yang menemuiku, seperti Paolo Maldini dan Demetrio Albertini.”
“Saya bermain delapan tahun di Milan dan saya punya kenangan indah bersama klub ini dan para suporternya. Mimpi saya adalah melakukan hal yang bagus dalam Euro. Selanjutnya, kita akan melihat di mana jalan yang menuntun langkah saya,” legenda AC Milan ini menambahkan.
SEMPREMILAN | UEFA