TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato usai dilantik di gedung MPR, pada Ahad, 20 Oktober 2019. Ia membeberkan lima program yang akan dikerjakannya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi prioritas utama kita, membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis," kata Jokowi.
Baca Juga:
Program kedua yang Jokowi utarakan adalah meneruskan pembangunan infrastruktur. "Infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat," ucap dia.
Ketiga, Jokowi juga akan fokus menyederhanakan segala regulasi. Ia pun bakal mengajak DPR untuk menerbitkan dua undang-undang besar, yakni UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.
Nantinya, kata Jokowi, masing-masing UU itu akan menjadi omnibus law, di aman satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU, bahkan puluhan UU.
"UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja, langsung direvisi sekaligus, yang menghambat pengembangan UMKM juga akan langsung direvisi," kata Jokowi.
Hal keempat yang Jokowi akan kerjakan adalah penyederhanaan birokrasi. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja bakal diprioritaskan.
"Prosedur yang panjang harus dipotong, birokrasi yang panjang harus kita pangkas," ucap Jokowi. Ia bahkan mengancam akan pecat menteri-menterinya nanti jika tidak serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan.
Kelima adalah transformasi ekonomi. Jokowi berpesan Indonesia harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern, yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran.