TEMPO.CO, Jakarta - Batik memiliki filosofi dan makna mendalam bagi penggunanya, termasuk yang digunakan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada pelantikan presiden dan wakil presiden pada Ahad, 20 Oktober 2019. Di momen penting itu, Iriana Jokowi menggunakan baju kurung putih yang dipadukan dengan kain batik bermotif tambal pamiluto.
Diana Santosa dari Yayasan Batik Indonesia mengatakan, motif batik Magkunegaran, Surakarta, itu memiliki makna "memikat", dan merupakan penyatuan dari motif batik lainnya menjadi satu.
Penampilan Iriana saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. ANTARA
"Jadi batik motif 'tambal pamiluto' ini maknanya cukup bagus. Karena dasarnya, motif ini menyatukan berbagai macam motif di dalam satu motif ragam hias," kata Diana saat dihubungi Antara di Jakarta, Ahad.
"Jadi seakan beliau ingin menunjukkan keberagaman yang dihadirkan dan dijadikan satu melalui motif ini, dan sangat cantik ketika dilihat," lanjutnya.
Diana menambahkan, corak tambal pamiluto ini menggabungkan motif lainnya seperti motif batik parang dan lainnya. Ia menilai, Iriana Jokowi memiliki pilihan yang bagus untuk menunjukkan keberagaman melalui kain batiknya.
"Motif tambal itu bermacam-macam. Dipadukan dengan kebaya putih, beliau juga terlihat bersih dan gagah, serta batiknya pun sangat menonjol. Dan bagaimana seorang pemimpin dapat merajut keberagaman sangat terlihat," ujarnya.
Sementara itu, Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Masa Jabatan 2019-2024 akan disaksikan 711 anggota MPR RI yang terdiri dari 575 anggota DPR RI dan 136 anggota DPD RI.
Sidang Paripurna tersebut dihelat di gedung Parlemen, Jakarta dan dihadiri sejumlah tokoh nasional maupun kenegaraan.
ANTARA