TEMPO.CO, Jakarta - Rolls-Royce akan segera mendapat saingan merek mobil Cina di pasar mobil mewah. Merek mobil Cina tersebut adalah Hongqi, yang telah merekrut Kepala Desain Rolls-Royce, Giles Taylor sebagai bagian dari strategi. Sebagai bagian dari FAW Group, Hongqi bertujuan mengembangkan mobil mewah diantaranya pembuatan limusin resmi pemerintah, seperti L5.
Taylor mengatakan kepada Autocar UK, tentang rencana untuk membangun mobil mewah andalan yang akan menargetkan pembeli Cina yang berduit dan bercita-cita untuk memiliki sebuah Rolls -Royce. "Kami menjemput pelanggan muda dengan kekayaan ekstrem - mereka ingin membeli Cina," kata Taylor.
Namun, Taylor menegaskan, daripada mengkloning Rolls-Royce, setiap produk Hongqi dirancang di bawah pengawasannya akan memiliki identitas yang berbeda. “Kita harus menemukan cara baru Tiongkok, inovatif dan modern dalam membuat kendaraan Hongqi baru yang berdiri sendiri,” katanya, sehingga mereka tidak dapat dituduh sebagai salinan Rolls-Royce. "Kami tidak akan melakukan itu. "
Taylor mengutip budaya Tiongkok sebagai inspirasi untuk identitas merek baru, dan dengan percaya diri menambahkan bahwa Hongqi akan menjadi merek mewah nomor satu di Cina. Dia menambahkan: "Saya pikir ada kekayaan dalam budaya Cina, apakah itu melalui patung kuno, mode, kaligrafi - ada tambang kaya yang bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan bukan hanya jawaban Barat, tetapi jawaban Cina."
Sementara desain DNA adalah kuncinya, Taylor juga melihat inovasi sebagai kekuatan merek Cina dan mengakui selera untuk itu.
"Saya melihat Cina jauh lebih haus akan inovasi," katanya. "Jika Anda melihat pelanggan mengharapkan inovasi desain."
Taylor mengakui bahwa bersaing di segmen mewah akan menjadi masalah besar di pasar seperti Eropa dan Timur Tengah di mana merek-merek premium telah lama bercokol. "Untuk membawa 'Rolls-Royce' Cina keluar dari Tiongkok akan selalu menjadi tantangan karena merek Rolls-Royce yang telah berusia 114 tahun telah dikembangkan dekade ke dekade," kata Taylor.
AUTOCAR