TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat pembelian sukuk tabungan ST005 sepanjang 2019 didominasi oleh milenial. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Pengelolaan dan Risiko Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan milenial menempati porsi 54 persen dalam kue pembeli.
"Begitu kita sudah platform online, partisipasi milenial sekarang lebih dari 50 persen," ucapnya saat menghadiri Green Sukuk Investor Day di Jakarta, Sabtu, 16 November 2019.
Dwi menyebut milenial banyak berkontribusi dalam pembelian sukuk setelah kementerian mulai memperdagangkan surat berharga negara atau SBN via online. Adapun SBN online pertama dipasarkan pada semester II 2018. SBN pertama yang dipasarkan online adalah ST 002.
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, keterlibatan milenial melonjak mencapai 45 persen pada tahun itu. Padahal, pada 2016, saat sukuk ST 001 masih dijual secara offline, Kemenkeu hanya berhasil menjaring milenial 13 persen.
Adapun secara keseluruhan, sejak 2008 hingga saat ini, Kementerian Keuangan mencatat telah menerbitkan Rp 1.221 triliun. Pada 2012, kementerian merilis project financing sukuk yang dialokasikan untuk pembiayaan proyek infrastruktur.
"Dari sukuk itu, sejak 2013 kita sudah membangun sekitar 2.211. Proyek itu menyebar di 34 provinsi," tuturnya.
Dwi mengatakan saat ini kementerian terus memutar cara untuk menjaring penanam modal yang lebih luas. Misalnya dengan merilis Green Sukuk ST 006 atau sukuk yang diterbitkan untuk mendanai proyek-proyek lingkungan hijau.