Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Tua Anak SMP di Batam Angkat Bicara Soal Tak Hormat Bendera

image-gnews
Herlina (46) Orang tua siswa SMP 21 Batam yang terancam dikeluarkan karena tidak hormat bendera, Rabu, 27 November 2019. TEMPO/YOGI EKA SAHPUTRA
Herlina (46) Orang tua siswa SMP 21 Batam yang terancam dikeluarkan karena tidak hormat bendera, Rabu, 27 November 2019. TEMPO/YOGI EKA SAHPUTRA
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Dua orang Siswa SMP Negeri 21 Kota Batam terancam dikeluarkan dari sekolah karena tidak mau hormat kepada bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya saat upacara.

Herlina, orang tua murid tersebut, bahwa dalam agama yang mereka anut tidak membolehkan hormat kepada bendera. Ia mengaku kepercayaan ini sudah didapatkan sejak kecil ketika merantau di Jakarta Timur.

Bahkan, ia menyadari kepercayaan yang ia pilih berbeda dari yang dianut orang tuanya. "Awalnya sejak 1997 saya kecil sudah merantau, dan sudah memahami kepercayaan ini," kata dia ketika ditemui di rumahnya pada Rabu, 27 November 2019.

Herlina mengatakan saat bersekolah di SD swasta, keyakinan anaknya ini tak pernah dipersoalkan. Setelah itu anaknya masuk ke SMP Negeri 21 Batam. Si anak juga tak kesulitan masuk karena mereka mendapat rekomendasi dari kepercayaan yang dia anut.

"Sejak awal tidak ada masalah, kami dapat rekomendasi dari kepercayaan saya," kata Herlina. Anaknya tetap sekolah di SMP 21 Batam bahkan sampai kelas 8. Namun, beberapa waktu belakangan semuanya berubah. Ia tiba-tiba dipanggil pihak sekolah terkait kepercayaan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Salah satu alasan sekolah karena anak saya tidak mau hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya," kata Herlina di kediamannya di Batu Aji, Kota Batam.

Komunikasi terjalin intens antara sekolah dan Herlina mencari jalan keluar permasalahan ini. Herlina mengatakan dalam kepercayaannya memang tidak boleh hormat kepada bendera, menurutnya hal itu adalah penyembahan. "Jadi bagi kepercayaan kami seperti itu," kata dia.

Tetapi, kata Herlina, untuk menghargai penghormatan tersebut anak-anaknya bersikap tegap. "Jadi kalau hormat bendera anak saya tegap," katanya.

Herlina mengaku semua pemahaman tersebut ia dapat dari kitab ajaran keyakinan yang mereka pegang. "Bagaimana lagi, itu memang hati nurani anak kami yang dilatih dengan alkitab, kami sebagai orang tua mengajarkan sesuatu kebenaran terhadap anak kami," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jadi Daya Tarik Wisman, Batam Wonderfood & Art Ramadhan akan Ditutup Menparekraf Sandiaga Uno

21 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menangapi terkait overtourism Bali dalam kunjungan kerjanya di Batam, Selasa, 2 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Jadi Daya Tarik Wisman, Batam Wonderfood & Art Ramadhan akan Ditutup Menparekraf Sandiaga Uno

Batam Wonderfood & Art Ramadhan dikunjungi banyak wisatawan mancanegara seperti Korea Selatan, Malaysia, Turki, Thailand


Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

2 hari lalu

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan rencana lanjutan pengembangan investasi Rempang Eco-city di Hotel Swissbel Batam, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

Tim Solidaritas Nasional menilai Kepala BP Batam tidak kunjung mendengarkan permintaan masyarakat Rempang.


Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

9 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

Guru Besar UGM Prof Koentjoro dapat teror usai turut aksi Kampus Menggugat. Pesan dari seseorang semula gunakan logo KPK, terlacak lokasinya di Batam.


Artefak Rasulullah Dipamerkan di Batam, Mulai dari Cambuk hingga Tapak Kaki

12 hari lalu

Cambuk peninggalan Nabi Muhammad SAW yang digunakan saat berkuda salah satu artefak yang ditampilkan dalam acara BISPO 2024 di Dang Anom Kota Batam, dari 15-17 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Artefak Rasulullah Dipamerkan di Batam, Mulai dari Cambuk hingga Tapak Kaki

Pameran benda peninggalan Rasulullah ini pertama kali diselenggarakan di Kota Batam, berlangsung hanya tiga hari.


Kuasa Hukum Sebut Ada Tekanan Kepada Terdakwa dalam Sidang Aksi Bela Rempang

13 hari lalu

Terdakwa aksi bela Rempang saat menjalankan sidang di Pengadilan Negeri Batam, Rabu 13 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kuasa Hukum Sebut Ada Tekanan Kepada Terdakwa dalam Sidang Aksi Bela Rempang

Delapan terdakwa yang sejak awal sidang aksi bela Rempang tidak mengakui perbuatan mereka tiba-tiba mengakui di persidangan


8 Terdakwa Aksi Bela Rempang Tiba-tiba Mengakui Perbuatannya. Hakim: Apakah Ada Tekanan?

14 hari lalu

Warga Rempang yang menolak relokasi ikut memberikan dukungan kepada terdakwa aksi bela Rempang dalam sidang, Senin 4 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
8 Terdakwa Aksi Bela Rempang Tiba-tiba Mengakui Perbuatannya. Hakim: Apakah Ada Tekanan?

Sebanyak 8 terdakwa Aksi Bela Rempang secara mengejutkan mengakui perbuatannya dan merasa bersalah serta janji tidak mengulangi.


Orator Aksi Bela Rempang Bang Long Bebas, Sekarang Beri Dukungan Kepada 34 Terdakwa Lainnya

15 hari lalu

Orator aksi Bela Rempang Iswandi alias Bang Long, didakwa pasal penghasutan dalam sidang Rempang. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Orator Aksi Bela Rempang Bang Long Bebas, Sekarang Beri Dukungan Kepada 34 Terdakwa Lainnya

Orator Aksi Bela Rempang Bang Long setelah menjalani hukuman 6 bulan penjara. Ia kemudian memberi dukungan terhadap 34 rekannya yang diadili.


Pasar Takjil Ramadan di Batam Dipenuhi Pembeli

15 hari lalu

Suasana pasar takjil di Nagoya Kota Batam, Selasa, 12 Maret 2024. (TEMPO/Yogi Eka Sahputra)
Pasar Takjil Ramadan di Batam Dipenuhi Pembeli

Tidak hanya di Nagoya, pasar takjil Ramadan tersebar di berbagai kecamatan di Kota Batam.


5 Acara Ramadan di Berbagai Kota, Ada Jakarta, Medan, Batam, Riau

16 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
5 Acara Ramadan di Berbagai Kota, Ada Jakarta, Medan, Batam, Riau

Selama Ramadan beberapa kota di Indonesia mengadakan berbagai acara untuk mengisi bulan puasa


WNA Jepang Yusuke Yamazaki Buronan Interpol Sempat Bekerja di Jakarta Sejak 2021

17 hari lalu

Warga Negara Jepang, Yusuke Yamazaki, saat digiring dalam konferensi pers di Kantor Imigrasi Batam, Selasa, 12 Maret 2024. Yamazaki menjadi buronan Kepolisian Jepang sejak 2020 karena diduga melakukan penipuan. Foto: TEMPO/Yogi Eka Sahputra
WNA Jepang Yusuke Yamazaki Buronan Interpol Sempat Bekerja di Jakarta Sejak 2021

Yusuke Yamazaki merupakan buronan yang sedang dicari Kepolisian Jepang sejak 2020 dan masuk daftar buronan interpol pada 2023