TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) Zaenal Muttaqin mengeluhkan kepemimpinan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara saat menjabat sebagai orang nomor satu pada maskapai plat merah. Karena menurutnya, semua kebijakan yang diambil olehnya selalu menuai kontroversi.
"Sehingga merugikan banyak pihak baik perusahaan, anak perusahaan, karyawan, hingga masyarakat sebagai penumpang," kata dia di kawasan Cilandak,Jakarta Selatan, Jumat, 6 Desember 2019.
Pertama, Zaenal adalah pemalsuan laporan keuangan perseroan pada tahun 2018. "Ia menyulap laporan keuangan dari rugi menjadi untung," ujarnya. Kedua, Zaenal membeberkan soal kebijakanya mengadakan suguhan pertunjukan musik secara langsung di kabin pesawat.
Kemudian, soal pengalihan rute penerbangan London dan Amsterdam, melalui Denpasar, Bali, serta Kualanamu, Sumatera Utara. Rute ini membuat jam kerja para awak kabin melebihi dari batas kewajaran. Padahal rute tersebut bisa ditempuh langsung dari Jakarta menuju Amsterdam.
"Jadi perjalanannya itu panjang sekali sehingga jam kerja kami itu melebihi batas kewajaran sebagai pekerja. Itu sampai hampir 19 jam lebih perjalanan kita. Jadi dari Denpasar ke Kualanamu, Kualanamu ke Amsterdam kemudian istirahat di sana cuma sekitar 12 jam termasuk waktu transportasi," ucapnya.
Keempat, terkait larangan penumpang mengunggah foto dan video dalam pesawat. Larangan ini menjadi polemik di publik, karena Garuda hendak berencana mempidanakan youtuber, namun urung dilakukan. Yang terakhir adalah masalah penyelundupan motor bekas Harley Davidson.