TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan bakal ada empat direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., lagi yang diberhentikan. Pencopotan itu menyusul temuan soal dugaan penyelundupan sepeda motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat anyar Garuda.
"Sesuai laporan komisaris, nanti ada direksi lain yg akan dinonaktifkan. Ini bisa bongkar total jadinya. Ada empat tambahan baru yang akan dinonaktifkan," kata Erick Thohir kepada Tempo di Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019.
Seperti diberitakan, Harley Davidson itu diselundupkan di lambung pesawat Airbus A330-900 Neo Garuda Indonesia yang baru saja dikirim dari Toulouse Prancis pada 17 November 2019. Dalam manifest penerbangan perdana pesawat anyar itu, terdapat empat nama direksi Garuda yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Keempat direksi yang ikut dalam penerbangan itu adalah Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto, Direktur Capital Human Garuda Indonesia Heri Akhyar, dan Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal.
Erick Thohir juga mengatakan bahwa ada temuan baru usai bertemu para Komisaris Garuda pagi ini. "Yang sangat menyedihkan ini sistemik, bukan akting seseorang. Ini yang saya sedih banget," ujarnya.