TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Serikat Pelerja Garuda atau Sekarga, Tomy Tampatty, mengklaim isu pelecehan di PT Garuda Indonesia Persero Tbk. muncul secara mendadak alias tiba-tiba. Menurut dia, desas-desus itu baru meruap belakangan, tak lama setelah kasus kargo Harley Davidson ilegal mencuat.
"Isu itu baru kami dengar sekarang. Sebelumnya tidak ada," ujar Tomy kala dihubungi Tempo, Jumat, 13 Desember 2019.
Isu pelecehan seksual di perusahaan pelat merah itu sebelumnya santer beredar di media sosial. Seorang pejabat di Garuda Indonesia dikabarkan mengubah kebijakan proses seleksi pramugari. Pejabat itu diduga menyeleksi pramugari seperti layaknya memilih lady escort atau LC.
Beberapa pejabat Garuda Indonesia juga disebut-sebut meminta pramugari menjadi teman khusus dalam waktu-waktu tertentu. Seorang pramugari senior Garuda Indonesia yang berbasis di Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2019 lalu, membenarkan hal itu.
Kepada Tempo, ia menceritakan bahwa kisah dugaan pelecehan seksual di perseroan memang sudah menjadi obrolan hangat di kalangan awak kabin dalam satu tahun terakhir. Sejumlah pramugari, kata dia, bahkan pernah didekati pejabat.
"Waktu ada sharing session (sesi berbagi), ada beberapa yang mengadu," katanya. Namun, pramugari senior ini enggan menjelaskan identitas pejabat yang disebutkan dalam sesi berbagi tersebut.
Ihwal aduan adanya dugaan pelecehan seksual, Tomy tegas menampik. Menurut dia, selama ini tidak ada pramugari yang melaporkan adanya tindakan dugaan pelecehan kepada Sekarga.
Namun ia berjanji bakal menerima laporan seumpama ada pramugari Garuda yang merasa menjadi korban dugaan kasus tersebut. "Kami membuka diri dan siap membantu menyerahkannya ke proses hukum," tutur Tommy.