Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susi Pudjiastuti Blak-blakan Awalnya Larang Ekspor Benih Lobster

image-gnews
Barang bukti upaya penyelundupan baby lobster jenis pasir dan mutiara senilai Rp11 miliar di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 22 Maret 2019. Tempo/Anwar Siswadi
Barang bukti upaya penyelundupan baby lobster jenis pasir dan mutiara senilai Rp11 miliar di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 22 Maret 2019. Tempo/Anwar Siswadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti blak-blakan bercerita awal mula perjalanannya mulai dari penangkapan bibit lobster hingga pelarangan untuk diekspor. Dia mengatakan dapat info pengambilan bibit dimulai pada 1995 di Lombok dan mulai menyebar ke daerah lain sekitar tahun 2.000.

Sebelum 2.000 Indonesia ekspor banyak ribuan ton Lobster rebus dalam bentyuk fresh frozen ke Jepang. Setelah 2.000 banyak jual Lobster hidup ke Hong Kong.

"Harga Lobster terus naik karena jumlah lobster jauh turun. Pasar Jepang kalah, harga lobster hidup makin mahal. Pengambilan bibit besar-besaran menyebar di wilaya selatan Jawa dan barat Sumatera," kata Susi melalui Twitter-nya @susipudjiastuti, Sabtu, 14 Desember 2019.

Menurut Susi, nelayan di masa lampau bisa jadi tiap musim lobster selama empat bulanan bisa dapat ratusan juta. Saat ini kata dia, cuma puluhan ribu saja yang bisa dikantongi nelayan. 

"Sebelum masuk KKP saya tidak tahu, berkurangnya jumlah lobster dari ribuan ton menjadi hanya puluhan ton per musim itu karenn bibit-bibitnya diambil. Saya pikir karena nelayan ambil ukuran juga makin kecil. Awal tahun 90 an lobster kecil tidak laku. Makin ke sini semua dibeli, akhirnya semua diambil," kata dia.

Dulu dia pernah membeli lobster ukuran kecil dari Jawa ukuran kurang dari 100 gram, lalu dibawa ke Pulau Simeulue untuk dilepas di laut. Hal itu karena dia lihat di Simeulue, nelayan hanya tangkap pakai tangan dan pilih yg besar2 saja.

Dia berhara itu akan menjaga keberlanjutannya. Namun dia tidak tahu, ternyata bibit-bibit lobster itu diambil untuk diekspor ke Vietnam.

Susi juga mengatakan dulu di pasar ikan Pangandaran per hari dilelang lobster minimal 1 ton lobster. Namun sekarang sekarang ada 50 kilogram saja sudah banyak.

"Karena itu saya putuskan tahun 2015 untuk membatasi pengambilan lobster min size 200 gram per ekor. Bibit saya larang untuk diambil dan dari data menunjukkan empat tahun terakhir ekspor lobster Indonesia naik," ujar Susi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan ada kemungkinan pemerintah bakal membuka kembali keran ekspor benih lobster dengan kuota. Kebijakan itu diambil untuk meningkatkan nilai tambah budidaya lobster di level petambak.

"Kenapa enggak ambil langkah izinkan budidaya, kita berikan (izin) ekspor (benih lobster) dengan kuota," kata Edhy dalam rapat kerja nasional KKP di Jakarta Pusat, 4 Desember lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemarin Edhy mengatakan budidaya lobster sudah dilakukan di negara-negara Asia, salah satunya Vietnam. Di sana, kata dia, benih lobster yang dibudidayakan bisa mencapai 70 persen. Namun pertumbuhan benih lobster untuk bertahan hidup tidak mencapai satu persen.

Merespons hal itu, Susi mempertanyakan kenapa Indonesia harus memikirkan petambak lobster Vietnam "Sehingga kita harus ekspor bibit lobster ke Vietnam ??????Terlalu bodohkah saya untuk mengertikah maksud yg dibicarakan ? ????," kata Susi.

Dia mengatakan lobster tidak perlu ditambak. Yang diperlukan adalah mengatur dan menjaga ukuran tangkapnya. Karena, Susi melihat lobster di alam besar lebih cepat dan beranak pinak terus menerus berkelanjutan. "Akhirnya lobster akan terus ada dan banyak untuk kesejahteraan nelayan-nelayan penangkap," ujar Susi.

Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menyayangkan adanya kemungkinan KKP membuka kembali opsi ekspor benih lobster. Pandangan itu ia sampaikan dalam diskusi para pakar di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Desember 2019.

"Ekspor benih lobster dulu sudah dilarang. Sekarang mau dibuka. Sudah gila apa ini," ujar Faisal disambut gelak lirih para peserta diskusi.

Menurut Faisal, pembukaan kembali keran ekspor bayi lobster akan berpengaruh buruk, baik terhadap iklim dagang maupun lingkungan. Ia memandang kebijakan itu bakal memberi celah mafia untuk bergerilya.

Seumpama diberi keleluasaan untuk mengirimkan benih lobster ke luar negeri, Faisal memperkirakan mafia bakal bermunculan untuk meraup keuntungan besar. Sebab, harga beli benih lobster saat ini telah mencapai 5.000 yen per ekor.

Adapun terhadap lingkungan, ekspor benih lobster dikhawatirkan bakal menimbulkan eksploitasi besar-besaran. "Telur-telur lobster itu rusak. Dia enggak peduli laut kita rusak lagi," ucapnya.

DIAS PRASONGKO | FRANSISCA CHRISTY ROSANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

3 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

Sakti Wahyu Trenggono menerbitkan Permen KKP Nomor 7 Tahun 2024 yang membuka ekspor benur buat investor budidaya.


Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

9 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

Dirut PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap progres proyek smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

10 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

16 hari lalu

ilustrasi panen durian (pixabay.com)
Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.


Daftar Komoditas Ekspor Indonesia yang Unggul di Berbagai Negara

17 hari lalu

Kakao yang sudah dipanen dijemur di halamn rumah petani di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015.   Penurunan nilai ekspor diperkirakan karena pergeseran penjualan, dari ekspor ke industri kakao dalam negeri. REUTERS/Yusuf Ahmad
Daftar Komoditas Ekspor Indonesia yang Unggul di Berbagai Negara

Apa saja komoditas ekspor nonmigas Indonesia yang menjadi unggulan?


Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

18 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.


Tas Kulit Lokal Adisher Leather Tembus Pasar Internasional

20 hari lalu

Ilustrasi tas kulit. Foto: Freepik.com/Jannoon028
Tas Kulit Lokal Adisher Leather Tembus Pasar Internasional

Tas kulit lokal bermerek Adisher Leather berhasil menembus pasar internasional.


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

22 hari lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

22 hari lalu

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.


Bos Freeport Sebut Pendapatan Negara Bisa Berkurang Rp 30 Triliun jika Izin Ekspor Konsentrat Tak Diperpanjang

22 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memberikan keterangan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Bos Freeport Sebut Pendapatan Negara Bisa Berkurang Rp 30 Triliun jika Izin Ekspor Konsentrat Tak Diperpanjang

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyoroti urgensi perpanjangan izin ekspor konsentrat dari pemerintah untuk perusahaannya. Apa katanya?