TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hacker meretas kamera keamanan pintar di kamar gadis berusia 8 tahun di Mississippi, dan mengatakan lewat pengeras suara bahwa dirinya Sinterklas. Peretas juga menyuruh si gadis menghancurkan kamarnya.
Kejadian mengerikan ini adalah salah satu dari beberapa insiden terakhir di mana peretas telah menemukan cara untuk masuk ke akun Ring tanpa sepengetahuan pengguna.
Kamera keamanan Ring adalah sistem kamera pengawas pintar untuk keamanan rumah yang diproduksi Ring.
Dikutip dari CNN, 15 Desember 2019, Ashley LeMay, mengatakan dia memasang kamera di kamar putrinya sehingga dia bisa mengawasi putrinya sementara dia bekerja shift malam sebagai perawat semalam.
"Saya telah melakukan banyak penelitian tentang ini sebelum saya mendapatkannya. Anda tahu, saya benar-benar merasa itu aman," katanya.
Pembobolan ini terjadi hanya empat hari setelah dia memasang kamera keamanan Ring ketika dia bekerja, sementara suaminya ada di rumah bersama anak-anak.
Ketika putrinya, Alyssa, mendengar suara-suara dari kamarnya, anak itu masuk untuk melihat apa itu.
Rekaman kamera Ring, yang memperlihatkan Alyssa berdiri dengan gugup di kamarnya sementara lagu horor Insidious "Tiptoe through the Tulips" yang dibawakan Tiny Tim diputar melalui pengeras suara kamera oleh peretas.
"Siapa itu," tanya Alyssa, setelah suara seorang pria memenuhi kamarnya.
"Aku sahabatmu. Aku Sinterklas," kata suara itu. "Aku Sinterklas. Apakah kamu ingin menjadi sahabatku?"
Suara orang yang tidak dikenal itu terus melecehkan gadis itu, mengejeknya dan memintanya untuk menghancurkan kamarnya.
"Saya menonton video itu dan perasaan saya seperti...Saya bahkan tidak tahan menonton ketika dia berteriak 'Mama, Mama' sebelum saya berlari masuk," kata LeMay.
Each time I've watched this video it's given me chills.
A Desoto County mother shared this Ring video with me. Four days after the camera was installed in her daughters' room she says someone hacked the camera & began talking to her 8-year-old daughter.
More at 6 on #WMC5 pic.twitter.com/77xCekCnB0
— Jessica Holley (@Jessica_Holley) December 10, 2019
Dalam sebuah pernyataan, Ring mengatakan peretas tidak mendapatkan akses dengan membobol data keamanan Ring. Sebaliknya, orang tersebut kemungkinan mengambil keuntungan dari akun keamanan keluarga yang lemah.
"Kepercayaan pelanggan penting bagi kami dan kami menganggap serius keamanan perangkat kami," kata pernyataan itu. "Kami telah menyelidiki insiden ini dan dapat mengonfirmasi bahwa itu sama sekali tidak terkait dengan pelanggaran data atau pembobolan keamanan Ring."
Menurut pernyataan Ring, pengguna perangkatnya sering menggunakan nama pengguna dan kata sandi yang sama untuk berbagai akun dan langganan mereka. Jika itu jatuh ke tangan yang salah, perangkat itu bisa diretas.
"Sebagai tindakan pencegahan, kami sangat mendorong semua pengguna Ring untuk mengaktifkan otentikasi dua faktor pada akun Ring mereka, menambahkan Shared Users (alih-alih membagikan kredensial login), menggunakan kata sandi yang kuat, dan secara teratur mengubah kata sandi mereka," tulis pernyataan.
Ashley mengatakan bahwa dia belum mengatur otentikasi dua faktor pada perangkat keamanan Ring di rumahnya sebelum insiden peretasan kamera keamanan terjadi.