TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga Jakarta mewaspadai banjir rob. Peringatan itu dikeluarkan karena hujan intensitas tinggi diprediksi lebih sering terjadi pada malam hari.
"Hujan di Jakarta akan lebih sering terjadi pada periode dinihari, malam hari," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam konferensi pers di Kantor BMKG Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.
Ia menyebutkan hujan di Jakarta akan lebih sering terjadi pada malam hari, sedangkan pada siang hari karakteristik cuaca relatif berawan. "Kemudian hujan lagi antara sore menjelang malam dan dinihari menjelang pagi," ujarnya.
Untuk wilayah DKI, hujan pada malam hari akan cukup tinggi terjadi di wilayah utara.
Hujan dengan intensitas tinggi pada malam hari tersebut, katanya, seiring dengan permukaan laut Jakarta yang bakal mencapai ketinggian maksimum.
"Ini berbarengan dengan tinggi maksimum. Itu yang harus diwaspadai," katanya.
Terutama dalam dua hari ke depan, kata dia, intensitas hujan pada malam hari dan dinihari di wilayah Jakarta akan lebih tinggi. Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat yang akan dapat menyebabkan kemungkinan ketinggian banjir rob yang cukup signifikan.
"Ketinggian banjir robnya harus diwaspadai cukup signifikan," katanya.
Upaya kewaspadaan tersebut dapat dilakukan dengan memantau perkembangan situasi cuaca yang terjadi setiap hari.
"Setiap hari memantau seperti apa kondisinya. Apakah hujan cukup signifikan tetap terjadi di wilayah Jabodetabek," katanya.
Selain di Jakarta, BMKG menyatakan wilayah perairan yang akan mencapai ketinggian maksimum dan berpotensi rob adalah di perairan Semarang dan pantai utara Pulau Jawa. "Secara umum memang di pantai utara," katanya.