TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines adalah insiden yang tidak termaafkan. Oleh karenanya, ia berjanji akan mengusut tuntas perkara itu, termasuk menghukum pihak-pihak yang bertanggung jawab.
"Tidak mungkin hanya satu orang yang bertanggung jawab atas peristiwa itu," ujar Hassan sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa, 14 Januari 2020.
Sebagaimana telah diberitakan, Iran menembak jatuh Ukraine International Airlines pekan lalu di saat tensi politik tengah tinggi-tingginya. Tembakan Iran menewaskan seluruh penumpang pesawat dengan nomor penerbangan 752 itu. Total, ada 176 korban jiwa.
Iran, awalnya, sempat berkelit dari tanggung jawab. Mereka berkali-kali membantah salah tembak atau bahkan terlibat dalam peristiwa jatuhnya Ukraine International Airlines. Namun, belakangan, mereka mengubah pernyataan dan mengaku bertanggung jawab.
Perkembangan terbaru, Iran telah menangkap para terduga jatuhnya Ukraine International Airlines. Meski begitu, pemerintah Iran belum mengungkap nama maupun jumlah dari terduga yang ditangkap. Pengadilan untuk perkara itu sendiri akan menggunakan pengadilan khusus.
Sebagai tindak lanjut dari penangkapan para terduga, Hassan mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. Selain itu, kata ia, pemerintah Iran juga siap bertanggung jawab terhadap keluarga dan negara yang kehilangan orang di insiden itu.
"Saya mengapresiasi militer Iran mengakui kesalahan mereka. Itu langkah awal yang baik dan kami harus menyakinkan penduduk kami bahwa insiden serupa tidak akan terjadi lagi," ujarnya mengakhiri.
REUTERS