TEMPO.CO, Jakarta - Apriyani Rahayu tampak tak kuasa menahan air matanya saat mengikuti konferensi pers usai kemenangan dia dan rekannya di ganda putri, Greysia Polii, di final Indonesia Masters, Ahad, 19 Januari 2020. Sambil bercanda, Greysia pun menegur Apriyani.
"Latihan udah nangis-nangis. Udah juara nangis juga. Heran," ujar Greysia seraya terkekeh.
Gelar juara di Indonesia ini merupakan yang pertama bagi Apri. Pada 2018, ia berhasil mencapai partai final Indonesia Masters juga, namun saat itu mereka takluk dari wakil Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Terlebih, pada tahun lalu, Greysia/Apri nyaris tak mendapatkan gelar bergengsi sama sekali.
Apri mengatakan ia tak menduga raihan ini. ia mengakui ia dan Greysia sangat terpuruk di tahun lalu. Berbagai cara mereka tempuh, agar bisa memperbaiki performa mereka di lapangan.
"Itu benar-benar tahun kemarin kita terpuruk. Di rumah sendiri kita bisa menunjukan performa terbaik kita," kata Apri.
Gelar juara yang didapat Greysia/Apri pun tergolong tak mudah. Mereka harus melewati pertandingan rubber game selama satu
jam 20 menit melawan wakil Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen. Sempat unggul jauh, Greysia/Apri nyaris kehilangan pertandingan di gim penentuan, sebelum secara dramatis membalikkan keadaan dan menang 18-21, 21-11, dan 23-21.
"Jujur sejujurnya kami lelah sekali. Pusing kepalanya. Itu yang kami raskaan. Mixed feeling juga bisa menang di Istora," kata Greysia.
Apalagi lawan mereka telah membantai sejumlah pasangan unggulan, sebelum melenggang ke final. Hal ini, kata Greysia, membuat Maiken/Sara tampil percaya diri dan enjoy. Mereka dinilai Greysia nampak tak terpengaruh dengan tekanan penonton yang ada di Istora.
"Kami tak bisa bermain lepas. Kami applause dengan pasangan Denmark, mereka main bagus banget," kata Greysia.