TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengakui pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca bisa membuat ramalan cuaca yang sudah dirilis meleset. "Menjadi tidak seperti yang diprediksi," katanya saat ditemui dalam diskusi di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Jumat 24 Januari 2020.
Tak ada penjelasan pengaruh dari adanya modifikasi cuaca itu terhadap peringatan dini hujan ekstrem dari BMKG yang sporadis atau bolak balik dirilis belakangan ini. Peringatan dini bisa sangat lokal untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya dan pernah terjadi peringatan dini tak terbukti.
Dwikorita hanya meminta pola pikir diubah tentang sebab akibat teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan tim dari BPPT dan ramalan cuaca BMKG itu. Yang terpenting, menurutnya, keberhasilan memodifikasi cuaca--biasa dilakukan dengan menciptakan hujan buatan--sangat bergantung kepada ketepatan prediksi oleh BMKG.
"TMC itu untuk mencegah banjir, kalau kami salah prediksi, TMC akan salah menembakkan atau menyemai garam ke awan. Harus presisi," ujarnya.
Kepala Balai Besar TMC di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto menuturkan, perlu dilakukan sosialisasi mengenai hubungan prakiraan cuaca dan pemanfaatan TMC. "Ya tidak apa-apa (mengubah prakiraan cuaca) yang pentingkan (hasilnya) tidak banjir," kata Seto.
Seto juga menggarisbawahi pernyataan Dwikorita bahwa semakin presisi prediksi dari BMKG, akan semakin mudah timnya untuk memodifikasi cuaca. Dia menegaskan, prediksi oleh BMKG sangat penting.
"Bayangkan kalau tidak ada prediksi yang bagus," kata dia, "TMC dilaksanakan, kemudian tidak banjir pun orang tidak mempertanyakan."
Seto memberikan contoh misalnya prediksi hari ini hujan 50 mm. Kemudian tim terbang melakukan penyemaian awan dengan garam, ternyata hujan yang turun tinggal 30 tau 20 mm. Itu menunjukkan hasil modifikasi cuaca jelas dan mudah diukur.
"Ini kita perlu mengedukasi, kita sosialisasi bahwa BPPT, TNU AU, BMKG, BNPB sedang berupaya bahwa kalau memang prakiraan BMKG meleset dikit ya memang karena ada yang bekerja itu. Tidak apa-apa," katanya.