TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan bunga di Pasar Kembang Cikini meningkat tiga kali lipat pada hari Valentine, Jumat 14 Februari 2020. Banyak warga Ibu Kota membeli bunga untuk merayakan hari kasih sayang itu.
"Empat hari sebelumnya udah ada yang pesan. Yang pesanan sudah ready semua. Khusus Valentine memang pembelian meningkat tiga kali lipat dari hari biasa, "kata Mian Hartanto seorang penjual bunga di Pasar Kembang Cikini, Jumat.
Suasana lengang terlihat di Pasar Kembang Cikini akibat hujan yang mengguyur kawasan itu sejak pukul 10.00. Meski aktivitas jual-beli tidak ramai, para pedagang bunga sibuk merangkai bunga menjadi buket lengkap dengan aksesoris sebagai pemanisnya.
Selama tiga hari terhitung sejak perayaan Valentine berlangsung, harga bunga diperkirakan meningkat dua kali lipat dari harga jual yang diberikan oleh pedagang di hari biasa.
"Setangkai mawar kalau Valentine jadinya Rp 20.000, kalau hari biasa Rp 10.000. Bukan saya yang mau naikin tapi memang dari suppliernya emang dinaikin harganya," kata penjual bunga lainnya, Regis yang juga perangkai bunga di Nur Florist.
Senada dengan Mian, Regis mengaku setiap perayaan Valentine penjualan bunganya mengalami peningkatan.
"Ya meningkat yang belinya, cuma sekarang karena hujan nih jadi sepi. Kalau dulu di saat gak hujan orang-orang sudah ramai ngumpul beli bunga," kata Regis.
Sedikit berbeda dari Mian dan Regis, penjual bunga lainnya, Jaja yang hanya menjual bunga buket mengatakan penjualannya stabil seperti hari biasa, namun ia mengaku harga jual dagangannya lebih tinggi karena meningkatnya harga dari distributor.
"Sekarang khusus hari ini Rp100.000 per 20 tangkai. Kalau hari biasa cuma Rp50.000, hari ini saja naiknya," kata Jaja.
Pasar Kembang Cikini dapat menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin membeli bunga untuk merayakan hari Valentine karena buka 24 jam. Harga setangkai bunga mawar mulai dari Rp20.000 hingga Rp250.000-Rp350.000 untuk buket yang sudah dirangkai lengkap dengan pemanisnya.
