TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda punya teman atau saudara yang jago membuat lelucon? Anda patut tahu bahwa mereka pasti memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Mengapa demikian?
Psikiater di Smart Mind Center Rumah Sakit Gading Pluit, Andreas Kurniawan, menjelaskan pertama, mereka bisa memanfaatkan suasana dengan memperhatikan sekeliling untuk dijadikan bahan lelucon. Tentu hal tersebut membutuhkan otak yang encer.
“Otak mereka dipakai untuk berpikir keras dalam mengamati sekitar. Ketika otak dipacu sedemikian rupa, tentu dia akan lebih mudah berpikir out of the box,” katanya saat ditemui dalam acara Humor Therapy di Perpustakaan Pusat Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2020.
Andreas juga menegaskan mereka yang humoris pasti bisa mengetahui kapan harus menyampaikan lelucon dan tidak. Pastinya ini melalui analisa orang yang dihadapi dan suasana apa yang dialami.
“Ini disebut kecerdasan emosional. Contohnya, mereka yang humoris tidak akan membuat lelucon saat bersama dosen killer atau dalam suasana ujian atau berduka,” ujarnya.
Kemampuan membaca dan berbicara juga tinggi. Andreas menjelaskan mereka yang gemar membaca dan berbicara sangat menunjang humor yang disampaikan. Secara tidak langsung, ini sebagai bahan pengetahuan umum yang semakin diasah.
“Itulah mengapa intelegensi mereka selalu dianggap di atas rata-rata,” katanya.
