TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan ujian sekolah atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tidak boleh dilakukan dengan metode tatap muka.
Untuk ujian sekolah, kata Nadiem, bisa menggunakan metode online atau nilai rapor selama lima semester sebelumnya. "Untuk ujian sekolah masih bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah. Tapi tidak diperkenankan untuk melakukan tes tatap muka yang mengumpulkan siswa di kelas," ujar Nadiem di Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020.
Sebelumnya, pemerintah memastikan tidak akan menggelar ujian nasional atau UN untuk siswa SMP dan SMA. "Kita juga sudah tahu UN bukan untuk syarat kelulusan atau syarat seleksi masuk jenjang pendidikan tinggi, saya rasa di Kementerian, lebih banyak risikonya daripada benefit untuk lanjutkan UN,” kata Nadiem.
Nadiem juga meminta agar guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah. Tidak hanya diberikan tugas, tapi juga berinteraksi dan berpartisipasi membimbing siswa dan mahasiswanya.