TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) telah menyetujui penggunaan dua obat anti-malaria chloroquine dan hydroxychloroquine untuk mengobati pasien yang terinfeksi oleh virus corona baru.
Berita terpopuler selanjutnya, banyak informasi beredar menyatakan bahwa virus penyebab COVID-19 sengaja dibuat atau produk rekayasa laboratorium. Hasil studi yang hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine terbaru membantahnya dengan kesimpulan bahwa virus corona baru itu adalah buah proses evolusi alami.
Juga, sebuah keluarga besar di Inggris didesak untuk mengambil langkah pembatasan aktivitas sosial (social distancing) karena 17 orang anggota keluarga itu tertular virus corona. Mereka tertular setelah hadir dalam pemakaman seorang anggota keluarganya yang meninggal karena penyakit COVID-19.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. FDA Amerika Setujui Chloroquine untuk Obat Virus Corona
Obat malaria Chloroquine yang didapat dari apotek, Kamis 19 Maret 2020. Sebagian masyarakat memburunya karena dianggap bisa digunakan kala mengalami gejala infeksi virus corona COVID-19. ISTIMEWA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) telah menyetujui penggunaan dua obat anti-malaria chloroquine dan hydroxychloroquine untuk mengobati pasien yang terinfeksi oleh virus corona baru.
Pada hari Minggu, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa chloroquine dan hydroxychloroquine dapat diresepkan untuk penderita COVID-19 remaja dan orang dewasa sebagaimana mestinya, ketika uji klinis tidak tersedia atau layak.
Pengumuman itu setelah FDA mengeluarkan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA). Itu menandai EUA pertama untuk obat yang terkait dengan COVID-19 di AS, menurut pernyataan itu sebagaimana dikutip Newsweek, Senin, 30 Maret 2020.
2. Masih Berpikir Virus Corona Buatan Lab? Simak Studi Baru Ini
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Banyak informasi beredar menyatakan bahwa virus penyebab COVID-19 sengaja dibuat atau produk rekayasa laboratorium. Hasil studi yang hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine terbaru membantahnya dengan kesimpulan bahwa virus corona baru itu adalah buah proses evolusi alami.
Studi dipimpin oleh Kristian Andersen, profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research Institute di La Jolla, California, Amerika Serikat. Dia menjelaskan, sejak awal wabah COVID-19, para peneliti telah menguliti asal-usul virus penyebab pneumonia itu dengan menganalisis data urutan genomnya.
"Dengan membandingkan data urutan genom jenis-jenis virus corona yang sudah diketahui, kami dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," ujar Andersen, seperti dikutip laman Medical News Today, 20 Maret 2020 lalu.
3. Hadiri Pemakaman, 17 Anggota Keluarga di Inggris Kena Corona
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Sebuah keluarga besar di Inggris didesak untuk mengambil langkah pembatasan aktivitas sosial (social distancing) karena 17 orang anggota keluarga itu tertular virus corona. Mereka tertular setelah hadir dalam pemakaman seorang anggota keluarganya yang meninggal karena penyakit COVID-19.
Hampir seluruh keluarga besar Sheila Brooks, 86 tahun, yang meninggal pada 9 Februari, menghadiri pemakamannya beberapa waktu yang lalu. Dalam beberapa hari, keponakannya Susan Nelson, 65 tahun, yang tidak memiliki masalah kesehatan mendasar, juga meninggal dan diduga terinfeksi virus yang sama.
Tak lama kemudian, 16 kerabat lainnya jatuh sakit, termasuk suami Nelson, anak perempuannya Amanda (34 tahun), seorang keponakan perempuan dan paman buyut, setelah menghadiri kebaktian di Yardley Wood. "Itu adalah pemakaman bibiku sehingga banyak keluarga yang hadir di sana," kata Amanda, seperti dikutip New York Post, Senin, 30 Maret 2020.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.