TEMPO.CO, Jakarta - Masker menjadi barang yang sangat diburu di tengah wabah COVID-19. Sayang, barang ini di pasaran sudah langka. Masker medis masih merupakan pilihan terbaik, terutama bagi para profesional medis untuk mencegah paparan virus corona.
Masker kain buatan rumah atau industri tekstil kurang ideal. Tetapi, mengingat kekurangan alat pelindung tingkat medis di tengah pandemi, masker ini mungkin menjadi pilihan terbaik bagi sebagian orang.
Melansir laman Live Science, dikatakan oleh peneliti di Universitas Cambridge, Anna Davies, fungsi pemakaian masker kain di wajah hanya akan menawarkan perlindungan terbatas.
"Jadi, seharusnya tidak dianggap sebagai perlindungan yang memadai," ucap Davies.
Jika tidak ada pilihan selain menggunakan masker kain sebagai pelindung diri saat keluar rumah di masa social distancing ini, Davies menekankan pengguna masker kain harus membaca instruksi sebelum memakai seperti di bawah ini.
Pakai masker yang tepat
Davies mengingatkan untuk selalu memakai masker wajah sama dengan masker medis, yaitu ada dua sisi. Yang pertama menghadap ke luar atau sisi yang terkontaminasi dan yang kedua menghadap ke dalam. Warna berbeda penting agar bisa mengetahui sisi dalam dan luar.
Sekali pakai cuci
Davies menyarankan jika masker kain harus dicuci dengan mesin atau tangan untuk menghilangkan sisa partikel flu, yang mungkin mencemari bagian luar masker.
Perhatikan cara melepas
Lepaskan masker dengan mengambil tali dari bagian belakang kepala dan tarik ke depan. Jangan menyentuh bagian bahan masker. Kemudian, segera cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menyentuh masker.
"Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri, jika memiliki pilihan, adalah tinggal di rumah. Meskipun demikian, jika harus keluar, jika Anda memiliki masker kain sebaiknya gunakan sesuai dengan instruksi di atas," ucap Davies.
EKA WAHYU