Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Untuk Pertama Kali DK PBB Rapat Bahas Virus Corona

image-gnews
Anggota Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipa pada awal pertemuan tentang Afganistan di Markas Besar PBB di wilayah Manhattan di New York City, New York, AS, 10 Maret 2020. [REUTERS / Carlo Allegri]
Anggota Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipa pada awal pertemuan tentang Afganistan di Markas Besar PBB di wilayah Manhattan di New York City, New York, AS, 10 Maret 2020. [REUTERS / Carlo Allegri]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk pertama kalinya menggelar pertemuan membahas virus Corona sejak wabah itu pecah pada akhir Desember lalu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres secara pribadi memberi penjelasan singkat tentang pertemuan dewan beranggotakan 15 negara secara virtual tentang penyakit tersebut, yang sejauh ini telah menginfeksi sekitar 1,5 juta orang dan membunuh 90.000 lainnya di lebih dari 200 negara dan wilayah, dikutip dari Reuters, 10 April 2020.

"Pandemi juga merupakan ancaman signifikan bagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, yang berpotensi mengarah pada peningkatan keresahan sosial dan kekerasan yang akan sangat merusak kemampuan kita untuk melawan penyakit ini," kata Guterres kepada dewan.

"Keterlibatan Dewan Keamanan akan sangat penting untuk mengurangi dampak perdamaian dan keamanan dari pandemi COVID-19. Memang, sinyal persatuan dan ketetapan hati dari Dewan akan sangat berarti pada saat yang mencemaskan ini," katanya.

Sebagian besar diplomat menyalahkan kelambanan Dewan Keamanan atas pandemi di Amerika Serikat dan Cina.

Cina enggan untuk melibatkan DK PBB, dengan alasan itu bukan mandat dewan, sementara Washington bersikeras bahwa setiap tindakan dewan harus mengacu pada asal-usul virus. Tudingan AS membuat Cina gerah. Virus Corona baru, yang menyebabkan penyakit pernapasan COVID-19, pertama kali muncul di kota Wuhan di Cina akhir tahun lalu.

"Bukanlah hal yang tepat mendiskusikan tentang penamaan virus. Itu COVID-19...dan itu merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan Dewan Keamanan seharusnya sudah menyatakannya sebelumnya," kata seorang diplomat senior Eropa, yang berbicara dengan syarat anonim.

Duta Besar Cina untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Kamis bahwa mereka harus menolak tindakan stigmatisasi dan politisasi. Presiden AS Donald Trump, yang menyebut virus corona sebagai virus Cina, bulan lalu mengatakan Beijing seharusnya bertindak lebih cepat untuk memperingatkan dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk mengatasi tantangan global ini, solidaritas, kerja sama, dukungan, dan bantuan timbal balik adalah apa yang kita butuhkan, sementara saling tuduh dan menunjuk kambing hitam tidak akan menghasilkan jalan keluar," kata Zhang.

Dalam beberapa minggu terakhir, anggota dewan telah menegosiasikan dua rancangan resolusi. Kelima negara yang memiliki hak veto (Amerika Serikat, Cina, Prancis, Rusia, dan Inggris) telah membahas naskah Prancis. Sepuluh anggota yang tersisa, dipilih untuk masa jabatan dua tahun, telah mendiskusikan draf Tunisia.

Dewan bertemu pada hari Kamis atas permintaan sembilan anggota terpilih. Setelah pertemuan tersebut, dewan mengeluarkan pernyataan singkat, disepakati dengan konsensus, yang menyatakan dukungan untuk upaya Guterres mengenai dampak potensial pandemi COVID-19 terhadap negara-negara yang terkena dampak konflik.

Sebuah resolusi oleh DK PBB dapat mendukung seruan Guterres untuk gencatan senjata dalam konflik di seluruh dunia, mendorong akses untuk pengiriman bantuan kemanusiaan untuk melawan virus Corona dan mendesak pendekatan global terkoordinasi untuk menghadapi wabah tersebut.

Tetapi Dewan Keamanan tidak bisa berbuat banyak tentang penanganan virus Corona itu sendiri atau mengatasi konsekuensi ekonomi dari pandemi, kata Richard Gowan, direktur AS untuk think-tank International Crisis Group.

Resolusi membutuhkan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto yang diajukan. DK PBB telah menangani masalah kesehatan publik global di masa lalu, mengadopsi resolusi pada tahun 2000 dan 2011 tentang HIV/AIDS dan krisis Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014, ketika menyatakan wabah itu ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Guterres mengatakan kepada DK PBB bahwa wabah virus Corona adalah pertarungan satu generasi dan raison d'etre (tujuan utama) dari PBB sendiri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

4 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


ABC News: Rudal Israel Hantam Lokasi di Iran

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
ABC News: Rudal Israel Hantam Lokasi di Iran

Israel dikabarkan telah memulai pembalasannya atas serangan Iran ke wilayahnya pekan lalu dengan menembakkan rudal ke wilayah Iran.


UNRWA Peringatkan Ada Upaya 'Berbahaya' Israel untuk Bubarkan Badan Tersebut

4 hari lalu

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS
UNRWA Peringatkan Ada Upaya 'Berbahaya' Israel untuk Bubarkan Badan Tersebut

Memohon perlindungan kepada Dewan Keamanan PBB, Philippe Lazzarini mengatakan bahwa pekerjaan UNRWA semakin krusial selama perang Israel di Gaza.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

4 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri Cina menyindir sikap Amerika Serikat yang kerap memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza.


Indonesia dan Cina Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Menlu Indonesia dan Cina menyatakan dukungan terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB.


DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

5 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.


Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

6 hari lalu

Duta Besar AS yang baru untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengadakan konferensi pers untuk menandai dimulainya kepresidenan AS di Dewan Keamanan PBB untuk bulan Maret, di markas besar PBB di New York, AS, 1 Maret 2021. [REUTERS / Mike Segar]
Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.


Komite PBB Tidak Dapat Menyetujui Upaya Palestina untuk Jadi Anggota Penuh

6 hari lalu

Pandangan umum selama proses pemungutan suara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Komite PBB Tidak Dapat Menyetujui Upaya Palestina untuk Jadi Anggota Penuh

Komite PBB yang mempertimbangkan permohonan Otoritas Palestina untuk menjadi anggota penuh "tidak dapat membuat rekomendasi dengan suara bulat".


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.