Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Victorious War Museum, Amerika Selalu Salah di Korea Utara

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Suasana di halaman Victorious War Museum. Foto: Michael Cai/@thatsquidlyguy
Suasana di halaman Victorious War Museum. Foto: Michael Cai/@thatsquidlyguy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Kemenangan Perang Tanah Air atau Victorious Fatherland War Museum merupakan salah satu destinasi wisata utama di Korea Utara. Bila ingin tahu sejarah leluhur Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang dikabarkan sakit, di sinilah tempatnya. Museum ini bercerita mengenai heroisme bapak Kim Jong Un, Kim Jong-il (1941–2011) dan kakeknya, Kim Il-sung (1912–1994).

Tentu, cerita besar dari museum yang luas itu, didedikasikan untuk kemenangan Korea Utara melawan musuh-musuh imperialisnya, terutama Jepang dan Amerika, sebagaimana dinukil dari Atlas Obscura. Bahkan, ada sesi khusus untuk menceritakan kemenangan Korea Utara atas Amerika Serikat – semisal kapal mata-mata AS, USS Pueblo.

USS Pueblo yang berhasil ditawan itu, masih menampakkan bekas lubang peluru dan kacanya yang pecah dihajar kanon Korea Utara. Dan pengunjung dapat naik ke atas kapal dan mendengarkan kisah dramatis tentang bagaimana USS Pueblo berhasil ditawan. Tentu saja, kru yang ditahan selama 11 bulan bersama siksaannya tak akan diperdengarkan.

Di dalam gedung Victorious Museum War terdapat diorama 360 derajat mengenai Pertempuran Daejon, lengkap dengan prilaku Amerika yang menyebabkan Korea menjadi dua negara --  dan berharap kesuksesan reuni. Pramuwisata museum ini adalah militer berseragam dinas, yang bercerita dengan berapi-api mengenai Amerika.

Alat-alat perang Amerika Serika yang berhasil dirampas Korea Utara. Foto: @uritours

Penangkapan Kapal USS Pueblo

USS Pueblo yang ditangkap pada 23 Januari 1968, jadi satu-satunya kapal Angkatan Laut AS yang ditawan oleh pemerintah asing dalam jangka waktu yang lama. Dinukil dari History, penangkapan Pueblo menciptakan "Pueblo Crisis", yang merupakan salah satu insiden besar dalam Perang Dingin tetapi tidak banyak diketahui. Insiden ini setara dengan temuan penempatan rudal nuklir di Kuba oleh Uni Sovyet yang memicu Krisis Rudal Kuba pada 1962.

Krisis Pueblo cepat menguap karena seminggu kemudian, Amerika Serikat menyerang secara besar-besaran Vietnam, yang memicu Perang Vietnam yang berkepanjangan. Dan USS Pueblo dilupakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat penangkapan, Korea Utara menyatakan bahwa kapal telah masuk ke perairan teritorial mereka. Tetapi Amerika Serikat menyatakan bahwa kapal itu berada di perairan internasional. Jarak antara USS Pueblo dengan pantai Korea Utara mencapai 16 mil laut.

Pueblo awalnya didekati oleh pemburu kapal selam dan merasa nasionalismenya ditantang, kru merespons dengan mengibarkan bendera Amerika Serikat. Kapal DPRK malah kian agrasif.  Mereka memerintahkan USS Pueblo untuk mundur atau ditembaki.

USS Pueblo berusaha untuk putar haluan tetapi diserang oleh kapal selam, tiga kapal torpedo, dan dua pesawat tempur MiG-21. Merasa dijepit, USS Pubelo yang bukan kapal tipikal perusak itu, menyerah dijepit dari laut dan udara.

Kapal itu dilabuhkan di Wonsan dan para kru dipindahkan ke kamp-kamp tawanan perang (PoW). Dalam tawanan, mereka disiksa dan dibiarkan kelaparan. Saat foto untuk propaganda, para awak kapal diam-diam memberi kode jari pada foto. Hal itu membuat militer Korea Utara meningkatkan penyiksaan terhadap mereka.

Kapal mata-mata Angkatan Laut AS, USS Pueblo yang ditawan oleh Korea Utara pada saat Perang Dingin. Foto: Andrasta/Atlas Obscura

Setelah dibebaskan mereka, disitir dari Atlas Obscura, beberapa kru menyatakan bahwa mereka telah kelaparan dan disiksa secara teratur ketika berada di tahanan Korea Utara.

Komodor Lloyd M. Bucher, Komandan USS Pueblo, disiksa dan kerap dihadapkan kepada regu tembak dengan peluru kosong, sebagai upaya untuk memaksanya mengaku. Cara itu tak mempan untuk membuka mulut Bucher.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

1 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

1 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18  untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

4 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

8 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

11 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

11 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

11 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

17 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.