TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan progress pembangunan rumah susun tingkat tinggi Pasar Jumat kini telah mencapai 88,12 persen. Rumah susun ini tidak hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR, tapi juga menyasar mahasiswa, pelajar, santri, dan pekerja, termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN), dan TNI/Polri.
“Diharapkan dengan penyediaan hunian yang layak berupa rusun dapat memberikan kontribusi nyata bagi produktivitas masyarakat dalam bekerja, sekaligus sebagai persiapan menghadapi tatanan baru (new normal),” kata Basuki melalui siaran pers, Sabtu, 30 Mei 2020.
Rumah susun Pasar Jumat ini adalah salah satu proyek infrastruktur perumahan yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam mendukung pembangunan berbasis transportasi (TOD), rusun Pasar Jumat dibangun di atas lahan seluas 5.300 meter persegi dan berada di Komplek Perumahan Kementerian PUPR yang tidak jauh dari Stasiun moda transportasi berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu di Lebak Bulus, Jakarta.
“Kehadiran rusun berbasis TOD yang lokasinya dekat dengan transportasi publik ini diharapkan memberikan nilai efisiensi tinggi bagi masyarakat perkotaan, khususnya para ASN,” tutur Basuki.
Basuki berharap konsep hunian terintegrasi ini dapat lebih banyak dikembangkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, sehingga dapat menurunkan angka backlog pemilikan dan penghunian rumah sekaligus meningkatkan kualitas hunian yang layak.
Luas bangunan utama rusun Pasar Jumat sekitar 2.800 meter persegi, terdiri dari 18 lantai yakni 16 lantai untuk hunian sebanyak 460 unit dan 2 lantai sisanya untuk fasilitas bermain anak dan fasilitas umum yang berada di lantai 1 dan 2.
Untuk menambah kenyamanan penghuni, setiap unit pada rusun Pasar Jumat didesain dengan tipe 36 yang dilengkapi dengan fasilitas 1 kamar utama, 1 kamar anak, ruang tamu, kamar mandi shower dan toilet duduk, dan ruang jemur pakaian dengan daya listrik 2.200 KWh.
Dalam pembangunannya rusun Pasar Jumat menerapkan sistem teknologi beton ringan pracetak (precast) lantai dan dinding. Untuk precast pada lantai menggunakan Hollow Core Slab (HCS) dan untuk precast pada dinding menggunakan Lightweight Cement Wall (LCW).
Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan telah menyelesaikan pembangunan rusunawa Pasar Rumput dengan 25 lantai sebanyak tiga tower. Rusunawa ini menggunakan konsep mixed use atau penggunaan campuran antara hunian, komersial, dan pasar.
BISNIS