Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Jawaban WHO tentang Kebiasaan Merokok dan Infeksi Covid-19

Reporter

image-gnews
Ilustrasi orang merokok, Jakarta, Rabu, 15 Pebruari 2006. [TEMPO/ Fransiskus S.; Digital Image; 20060215]
Ilustrasi orang merokok, Jakarta, Rabu, 15 Pebruari 2006. [TEMPO/ Fransiskus S.; Digital Image; 20060215]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pro dan kontra terjadi terhadap hasil studi yang menyebut kebiasaan merokok mampu menekan kasus infeksi virus corona Covid-19. Hasil studi didapat dengan membandingkan proporsi pasien penyakit itu yang perokok dengan proporsi perokok di antara masyarakat umum dalam populasi atau daerah yang sama.

Sebagian ilmuwan menduga ada peran nikotin yang tidak bersahabat dengan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Tapi sebagian lainnya meragukan metode perbandingan proporsi tersebut dan tidak yakin rokok yang nyata-nyata merugikan kesehatan beralig menjadi sekutu baik dalam memerangi virus corona.

Lalu bagaimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikap atas pro dan kontra tersebut? Organisasi ini, misalnya, telah membuat keputusan untuk kontroversi obat eksperimental hydroxychloroquine.WHO, berpihak kepada sejumlah hasil uji klinis terbaru, menyatakan menghentikan penggunaannya secara luas.

Tapi soal rokok, baru dibahas dalam rubrik tanya dan jawab (Q&A) di situs resmi organisasi tersebut. Berikut beberapa jawaban WHO untuk pertanyaan-pertanyaan yang terkait rokok dan Covid-19 seperti yang dimuat hingga hari ini, Minggu 31 Mei 2020.

1. Sebagai perokok, apakah saya lebih berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 daripada mereka yang tidak merokok?

Belum ada studi peer-reviewed (dikaji antar ilmuwan) yang mengevaluasi risiko infeksi SARS-CoV-2 terkait kebiasaan merokok. Meski begitu, perokok tembakau mungkin lebih rentan tertular Covid-19 karena aktivitas merokok melibatkan kontak jemari dengan bibir, yang menambah peluang penularan virus dari tangan ke mulut. Rokok pipa, atau sisha, bahkan sering dilakukan dengan berbagi banyak mulut, yang dapat memberi jalan penularan virus penyebab Covid-19 dalam komunitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Sebagai perokok, apakah saya pasti akan sakit parah jika terinfeksi virus corona Covid-19?

Merokok segala jenis tembakau berdampak mengurangi kapasitas paru-paru serta meningkatkan risiko dan gejala penyakit pernapasan. Adapun Covid-19 adalah penyakit infeksi yang terutama menyerang paru-paru. Kebiasaan merokok melumpuhkan fungsi paru-paru, membuat beban lebih berat bagi tubuh untuk memerangi virus corona dan penyakit pernapasan lainnya. Riset yang ada menduga perokok berada dalam risiko lebih tinggi untuk menderita sakit Covid-19 yang parah dan bahkan meninggal.

3. Apakah konsumsi nikotin mempengaruhi peluang saya terjangkit Covid-19?

Informasi yang ada saat ini belum berkecukupan untuk mengkonfirmasi hubungan apapun antara tembakau atau nikotin dalam pencegahan atau pengobatan Covid-19. WHO mendesak para peneliti, ilmuwan, dan media untuk berhati-hati terhadap klaim-klaim yang belum terbukti. WHO terus mengevaluasi riset baru, termasuk yang menguji hubungan antara konsumsi tembakau dan nikotin dengan Covid-19.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

4 jam lalu

Kepadatan penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta pada H+1 lebaran atau Selasa, 3 Mei 2022. Dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

4 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Dokter Paru Bagi Tips Berhenti Merokok, Mulai dengan 3 Cara Ini

4 hari lalu

Modal Awal Berhenti Merokok
Dokter Paru Bagi Tips Berhenti Merokok, Mulai dengan 3 Cara Ini

Dokter paru memberi tips berhenti merokok saat Ramadan. Berikut tiga cara yang bisa dilakukan.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

7 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

8 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

8 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.