TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal kompleksitas upaya penanganan pandemi Covid-19 selama tiga bulan ini. Menurut dia, di Jakarta saja sudah kompleks apalagi penanganan wabah virus corona di level nasional.
"Beban presiden, beban pemerintah pusat itu tidak kecil. Tugasnya tidak sederhana," kata Anies saat konferensi pers virtual, Kamis, 4 Juni 2020.
Dia membeberkan aktivitas sosial dan ekonomi jadi terhambat akibat virus corona menyerang Jakarta. Pemerintah pun berupaya menekan penularan corona dengan membatasi pergerakan warga.
Hasilnya, tambah Anies, kurva penularan virus corona di Ibu Kota kini melandai. Angka reproduksi virus di waktu t atau disebut Rt di Jakarta mencapai 1,09 pada 18 Mei 2020. Nilai itu terus menurun menjadi 1 pada 31 Mei. Kemudian sejak 1-3 Mei angkanya menjadi 0,9.
"Bila di bawah 1 artinya sudah tidak menularkan atau dengan kata lain selama nilai atau angka R di atas 1 maka wabah akan terus bisa berkembang," jelas dia.
Karena itu, Anies mengajak warga untuk saling mendukung dan bersama-sama melawan Covid-19. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta warga mematuhi kebijakan pemerintah agar menurunkan jumlah pasien yang terpapar corona. Warga Jakarta, dia menuturkan, sudah membuktikannya.
"Ini bukan saatnya saling menyudutkan, bukan saatnya saling menyalahkan, ini justru saatnya bersatu padu," ucapnya.
Hari ini Anies mengumumkan PSBB Jakarta diperpanjang hingga waktu yang tidak ditentukan sekaligus memasuki masa transisi. Alhasil, PSBB diperlonggar, salah satunya dengan mulai kegiatan sosial dan ekonomi. Namun, pemerintah DKI bakal memperketat pengendalian penyebaran Covid-19 di 66 RW yang masuk zona merah.