Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Startup Yogyakarta Tawarkan Sentuhan Teknologi di Tambak Udang

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tambak udang. Antaranews.com
Ilustrasi tambak udang. Antaranews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rintisan teknologi atau startup MSMB mengembangkan intensifikasi pertanian kolam ikan berteknologi tinggi. Dibandingkan budidaya udang konvensional, misalnya, startup berbasis di Yogyakarta ini menjanjikan kemampuan tebar 4-5 kali lipat dengan produksi 10 kali lipat dengan luasan kolam yang sama.

“Kami mulai dari kolam yang dapat di-knockdown berbentuk lingkaran dengan pemasangan mirip Lego sehingga proses pemasangan hanya membutuhkan 1-3 hari tergantung diameter kolam 10-20 meter,” kata Rico Wisnu Wibisono, CEO FisTx, menjelaskan saat dihubungi Kamis 2 Juli 2020. 

Kolam yang bisa dibongkar pasang adalah satu hal. Tapi bentuknya yang lingkaran adalah hal lain. Menurut Rico, bentuk itu dipilih karena kelebihannya untuk pencampuran oksigen dan sebaran pakan yang lebih baik. Dikombinasikan dengan teknik yang disebut mushroom shrimp toilet, kolam FisTx disebutnya mampu menjaga kualitas air dan karenanya kesehatan udang.

“Teknik self cleaning bisa menggantikan fungsi petani atau petugas yang harus turun ke kolam sehingga meminimalkan penularan penyakit dari luar kolam,” kata Rico.  

Bak virus corona, virus penyakit udang memang dikenal amat mudah menular, dan mematikan, di kolam-kolam budidaya. Mereka bisa menular menumpang aerosol yang tertiup angin dalam praktik kincir air di kolam, terbawa petaninya yang masuk-pindah kolam, atau bahkan merembes antar kolam.

“Penyakit masih menjadi masalah terbesar dalam budidaya udang. Kalau sudah kena penyakit, bisa habis (mati) semua udangnya,” kata pemuda berusia 30 tahun yang besar di keluarga petani udang itu.

Bukan hanya rekayasa kolam, FisTx juga mengembangkan Aquagram, alat cek air, yang terhubung dengan aplikasi FisTx . Keduanya terkoneksi melalui mifi dan menampilkan data pemantauan harian kualitas air yang telah diolah di cloud server MSMB pada dasbor yang tersedia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aplikasi yang memuat data kualitas air dan pertumbuhan udang, perlakukan aplikasi tambak atau kolam, dan kegiatan harian lain yang diinput secara terpisah dipandang sangat berguna bukan hanya untuk si petani. “Tapi juga bisa untuk laporan ke asuransi dan bank sebagai penjamin dan ke pemodal sebagai safety produk perikanan yang dihasilkan,” katanya.

Portable pond yang dikembangkan Startup MSMB asal Yogyakarta untuk intensifikasi perikanan dengan teknologi aplikasi FisTx. Teknologi yang ditawarkan menjanjikan peningkatan produksi, selain bangkitan data yang dihasilkannya memudahkan kerja petani serta memberi kenyamanan untuk pemodal atau penjamin. FOTO/FisTx

Saat ini, menurut Rico, teknologi sudah mulai diaplikasikan di kolam swasta di Yogyakarta dan kolam instalasi budidaya air laut di Trenggalek, Jawa Timur. Menyusul, dia menambahkan, di Situbondo—juga Jawa Timur--dengan program udang milenial yang sedang dijalankan pemerintah daerah setempat.  

Di kolam percobaan di Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta, teknologi FisTx diperhitungkan bisa menghasilkan 5-6 kwintal udang/kolam diameter 10 meter atau luas 78 m2. Rico membandingkannya dengan kolam atau tambak konvensional dengan kolam luasan yang sama yang, “bisa 50 kilogram saja sudah bagus.”

Selisih produksi itu dianggapnya sangat layak untuk skema investasi awal yang ditawarkan Rico dkk di startup FisTx yang mencapai Rp 3-80 jutaan (harga jual konstruksi kolam). “Sekarang masih dalam proses uji di kolam sebenarnya dan akan kami buktikan dalam tiga bulan ke depan,” kata Rico lagi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 menit lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

9 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

12 jam lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

13 jam lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

17 jam lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

23 jam lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

1 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.