TEMPO.CO, Jakarta - Seekor monyet terekam memakai kain menutupi wajahnya meniru manusia yang menggunakan kain sebagai masker alternatif untuk mencegah penularan virus corona.
Meskipun video itu bukan video baru karena sudah beredar di Internet setahun lalu, namun cuplikan itu muncul kembali di tengah kekalutan masyarakat dunia akibat pandemi virus corona.
India mewajibkan setiap orang untuk mengenakan masker di semua negara bagian, dan tampaknya monyet di video ini patuh pada aturan tersebut.
Pada hari Selasa, petugas Dinas Kehutanan India Susanta Nanda membagikan video yang memperlihatkan monyet itu memegang selembar kain, dilansir dari NDTV, 9 Juli 2020. Setelah memperhatikan kain itu dengan seksama, monyet itu memakaikan kain ke kepalanya dan melilitkannya di lehernya dengan sikap yang membuat pengguna media sosial geli.
"Setelah melihat kain digunakan sebagai masker wajah," tulis Nanda sambil berbagi video di Twitter.
After seeing head scarfs being used as face mask pic.twitter.com/86YkiV0UHc
— Susanta Nanda IFS (@susantananda3) July 7, 2020
Sejak dibagikan di media sosial, video ini telah puluhan ribu kali ditonton dengan banyak komentar yang menghibur.
"Cara dia mengayunkan kain itu sangat mirip Mithun Chakraborty," tulis salah satu komentar yang merujuk aktor Bollywood.
"Karena polisi telah mulai mengeluarkan challan (denda) untuk mereka yang tidak mengenakan masker, dia juga berusaha untuk mematuhi perintah itu," canda lainnya.
"Cara mengayunkan kain di bahu kirinya mirip seperti manusia biasa," kata seorang pengguna Twitter lain.
Pihak berwenang di India telah mencatat 100.000 lebih kasus Covid-19 dalam lima hari terakhir, menurut angka yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan India, menurut laporan CNN.
Kementerian kesehatan India mengumumkan pada Kamis telah mengidentifikasi 24.879 kasus baru dalam periode 24 jam, angka harian tertinggi Covid-19 di India sejak pandemi menyebar di negara itu.
Total ada 767.296 kasus telah diidentifikasi di India. Lebih dari 476.000 pasien Covid-19 di India telah pulih, sementara 21.129 lainnya telah meninggal setelah tertular virus corona.